REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kumuh, itulah yang diingat masyarakat Malang pada kampung RW 06 Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kelurahan Celaket, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Sebelum dikenal sebagai Kampung Putih, wilayah yang berada di seberang Polresta Malang ini tidak terlihat baik dalam pandangan mata.
"Dulu tahun 1980 ke atas (1979 dan seterusnya), agak kumuh. Masyarakatnya suka buang sampah sembarangan, tanaman tak dirawat sampai pada kering dan sebagainya," ujar Ketua RW 06 Kelurahan Klojen, Gendut Santoso (54) saat ditemui Republika.co.id di kediamannya, Malang, Jumat (11/8).
Dengan berjalannya waktu, pimpinan warga pun mulai bergerak untuk memperbaiki kebiasaan masyarakatnya. Dimulai dari mengikuti lomba kampung bersinar, warga sudah ditekankan untuk memperbaiki lingkungannya. Aspek penghijauan dan kebersihan merupakan hal yang ditekankan para pimpinan warga walau tak menjadi juara di perlombaan itu.
Tak lama kemudian, Gendut mendapatkan informasi bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memiliki ide untuk mempercantik wilayahnya. Pemkot ingin membuat kampung bernuansa putih yang terinspirasi dari salah satu wilayah yang berada di Cina. Dari situ, pemerintah bersama pihak swasta mulai bergerak merenovasi kampung tersebut pada Maret 2017.
"Hingga akhirnya diresmikan walikota beberapa waktu lalu," ujar Gendut.
Secara fisik, penampilan kampung dari RT 04 hingga 07 dipenuhi nuansa cat putih di temboknya. Kemudian dilengkapi warna hijau pada pintu dan abu-abu untuk gentengnya. Di salah satu area, pihaknya juga telah menyediakan tugu khas kampung untuk bernarsis ria. Di depan tugu terdapat sungai yang di sekitarnya akan ada taman bunga yang juga rencananya berwarna putih.
Jika dipresentasekan, Gendut menilai, 75 persen pembangunan kampung ini dapat disebut selesai. Pihaknya bersama pemerintah dan CSR hanya perlu menambahkan ciri khas yang bisa menarik wisatawan lokal maupun asing. "Nanti rencananya kita ingin buat lampion buat malam hari, aksesoris khas kampung, makanan, penampilan dan ssbagainya," ujar pria berbaju batik cokelat itu.
Untuk menarik minat, Gendut menerangkan, segi keterampilan dan kepedulian lingkungan masyarakat terus diajarkan. Mereka juga ditekankan untuk bisa bersikap ramah pada para pendatang. Dalam hal ini menyiapkan sikap dan mental yang sesuai agar menarik para wisatawan dari domestik maupun luar negeri.
"Dan mereka juga diajarkan untuk bisa mencintai tanaman demi menambah kesan hijau di lingkungan," tambah dia.
Sebelumnya, Pemkot Malang telah resmi membuka wisata baru ini pada pekan lalu. Wali Kota Malang, Mohammad Anton mengatakan, jika keberadaan Kampung Putih ini merupakan bukti jika masyarakat mampu berinovasi dengan baik. "Ini juga menunjukkan jika masyarakat ini ingin mengubah lingkungan dan pola pikir mereka. Saya harap Kampung Putih ini membawa dampak positif bagi tumbuh kembang perekonomian warga," kata pria yang biasa disapa Abah Anton ini.