REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Pemuda Panca Marga (PPM) Abraham Lulung Lunggana menggelar aksi simpati dengan memberikan bantuan kepada Siti Zubaidah (25 tahun), istri almarhum M Alzahra (Joya, 35 tahun) yang meninggal dunia karena dibakar hidup-hidup oleh massa di Bekasi. Pemberian bantuan berupa sejumlah uang kepada Zubaidah dilakukan di Posko Relawan Suka Haji Lulung, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (11/8).
"Kami memberi bantuan kepada ibu Zubaidah murni karena kemanusiaan. Kita tahu, beliau baru saja kehilangan tulang punggungnya (suami) untuk selama-lamanya," ucap Lulung dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (11/8).
Keinginan Lulung memberi bantuan diperkuat dengan kondisi Zubaidah yang sedang hamil. Lulung berharap, bantuan yang diberikan bisa sedikit meringankan Zubaidah.
"Apalagi, kami mendengar Ibu sekarang sedang hamil. Semoga bantuan ini bisa sedikit membantu untuk biaya persalinan dan kebutuhan lainnya nanti," kata Lulung.
Sementara itu, Zubaidah meminta aparat penegak hukum agar para pengeroyok yang menewaskan suaminya diproses hukum secara adil. Bahkan, Zubaidah berharap para pelaku dihukum seumur hidup. Zubaidah juga berharap, suaminya adalah korban terakhir atas kesewenang-wenangan amukan massa.
"Kalaupun anggaplah suami saya bersalah, tetapi mestinya tidak diperlakukan dengan cara-cara begitu. Saya minta pelaku dihukum seumur hidup biar mereka tahu bagaimana rasanya ditinggal keluarga," katanya.
Perihal rencana untuk menafkahi anak-anaknya kelak, Zubaidah mengaku akan membuka warung kecil-kecilan di dekat rumahnya. "Saya fokus lahiran dulu, nanti saya akan buka warung klontong untuk membiayai kebutuhan hidup dan biaya sekolah anak-anak," ucap Zubaidah.
Diketahui, suami Zubaidah tewas dibakar hidup-hidup di Pasar Muara Bakti, Desa Muara Bakti, Babelan, Kabupaten Bekasi pada Selasa (1/8). Aksi tersebut dilakukan karena Zoya diduga mencuri amplifier milik mushala Al-Hidayah Kampung Cabang empat, Desa Hurip Jaya, Bekasi.