REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Surat kabar milik pemerintah Cina, Global Times, memperingatkan agar Cina memastikan akan tetap netral dan tidak membantu Korea Utara (Korut) bila negara tersebut terlebih dulu menyerang Amerika Serikat (AS) dengan rudalnya. Hal tersebut diutarakan Global Times dalam editorialnya pada Jumat (11/8).
Dalam editorialnya, Global Times menulis bila Korut dan AS dalam tindakan konfrontasinya dianggap membahayakan kepentingan Cina, hal itu akan direspons tegas. “Ketika tindakan mereka membahayakan kepentingan Cina, Cina akan menanggapinya dengan tegas,” kata Global Times seperti dikutip laman Washington Post.
Pemerintah Cina juga diperingatkan agar menjaga netralitasnya terkait ketegangan atau konfrontasi antara Korut dengan AS. Terlebih bila negara pimpinan Kim Jong-un tersebut menyerang AS terlebih dulu.
“Cina juga harus menjelaskan bahwa jika Korut meluncurkan rudal yang mengancam tanah AS terlebih dulu dan AS membalasnya, Cina akan tetap netral. Namun jika AS dan Korea Selatan menyerang dan mencoba menggulingkan rezim Korut, kemudian mengubah pola politik di Semenanjung Korea, Cina akan mencegah mereka melakukannya,” tulis Global Times dalam editorialnya.
Kendati Global Times bukan corong resmi Partai Komunis Cina, namun menurut beberapa ahli dan pengamat, editorialnya dapat mencerminkan kebijakan pemerintah Cina. Boleh dikatakan editorial Global Times merupakan representasi semi-resmi pemerintah Cina.
Peringatan yang dilontarkan Global Times muncul menyusul pernyataan saling ancam antara Washington dan Pyongyang. Pemimpin Korut Kim Jong-un telah bersumpah akan membalas AS ribuan kali lipat atas sanksi yang baru saja dijatuhkan PBB kepada negaranya.
Korut bahkan telah menyatakan akan menyerang Pulau Guam di Pasifik yang menjadi pangkalan dan basis militer AS. Presiden AS Donald Trump telah memperingatkan Korut bila mereka berani menyerang AS. Korut, kata Trump, akan mengalami hal yang mereka bayangkan sebelumnya.
Global Times menyebut aksi saling kecam dan ancam antara Korut dan AS merupakan permainan sembrono. Surat kabar tersebut bahkan mengatakan aksi kedua belah pihak dapat menyeret keduanya dalam peperangan yang riil.