REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBi -- Presiden Kenya Uhuru Kenyatta, Jumat (11/8) dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden setelah meraih 8,20 juta (54,27 persen) suara dibandingkan 6,76 (44,74) suara yang diperoleh saingan utamanya, Raila Odinga. Hasil penghitungan muncul setelah proses pemilihan berlangsung secara menegangkan dan ditandai dengan keputusan oposisi untuk memboikot.
"Dengan ini saya menyatakan Yang Mulia Uhuru Kenyatta sebagai presiden terpilih dan Yang Mulia William Ruto sebagai wakil presiden terpilih," kata Wafula Chebukati, ketua komisi pemilihan independen Kenya (IEBC).
Presiden Kenyatta mendapat perolehan terbanyak dari total 15.04 juta suara yang masuk saat pemungutan suara, menurut Chebukati. "Kami bertekad untuk memastikan bahwa pemilihan ini dilakukan secara bebas dan adil," kata Chebukati pada ajang, yang diboikot oleh oposisi itu.
"Kami yakin bahwa bagaimana pemilihan ini telah berlangsung akan membawa Kenya ke tingkat demokrasi yang matang," ujarnya.
Para pemimpin oposisi Aliansi Tertinggi Nasional (NASA) sebelumnya mengatakan bahwa badan pemilihan itu mencegah mereka untuk mengajukan petisi kepada Mahkamah Agung guna menentang hasil pemilihan. Setidaknya ada 19,6 juta orang yang terdaftar untuk memberikan suara dalam pemilihan.