REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Leicester City, Craig Shakespeare, menyalahkan wasit atas kekalahan timnya dari Arsenal pada laga pembuka Liga Primer musim 2017/2018 di Stadion Emirates, London, Sabtu (12/8) dini hari WIB. Pelatih berusia 53 tahun ini juga mengungkapkan ia kecewa dengan keputusan wasit yang membiarkan handball dari Oezil.
Saat gol ketiga Arsenal datang, ia mengatakan sedikit kecewa dengan adanya bola yang mengarah ke tangan sebelum terjadinya gol. Namun saat itu, Shakespeare mengatakan tim seharusnya juga bisa lebih baik saat bertahan dalam situasi tendangan penjuru. Ia tidak bisa memastikan apakah sang wasit kemungkinan kurang konsentrasi atau memang manajemen permainan demikian.
Kontroversi itu terjadi saat Mesut Oezil tertangkap kamera melakukan handball saat ia tengah membangun serangan yang kemudian membuahkan tendangan penjuru bagi Arsenal. Namun, wasit Mike Dean justru membiarkan handball Oezil itu.
"Itu adalah handball yang pasti. Kecewa wasit tidak memberikan (sanksi), tetapi mereka justru mendapatkan sepak pojok. Kita semua tahu bahwa wasit terkadang salah,” kata dia dilansir dari Mirror, Sabtu (12/8).
Dari tendangan tersebut, Arsenal menyamakan kedudukan menjadi 3-3 melalui aksi Aaron Ramsey di menit ke-83. Sebelumnya, Alexander Lacazette memimpi Arsenal saat laga berjalan dua menit.
Namun, Shinji Okazaki menyamakan kedudukan bagi Leicester menjadi 1-1 selang dua menit kemudian. Jamie Vardy mencetak gol kedua bagi Leicester di menit ke-29, namun Danny Welbeck kembali membuat skor seimbang menjadi 2-2. Vardy kembali menambah keunggulan Leicester di menit ke-56. Olivier Giroud mencetak gol penutup sekaligus kemenangan bagi the Gunners menjadi 4-0 di menit ke-85.
Shakespeare mengatakan tim asuhannya bermain dengan kompak dan mengeksekusi dengan baik. The Foxs telah memberikan ancaman yang diperlihatkan oleh aksi Vardy. Namun, tiga gol yang diciptakan masih tak cukup membuat mereka unggul.
"Kami kecewa untuk mencetak tiga gol dan pergi dengan kekalahan," kata Shakespeare.