Ahad 13 Aug 2017 10:35 WIB

Sekolah Cendekia Baznas Gelar Pelatihan Display Kelas

Suasana pelatihan display kelas yang digelar oleh Sekolah Cendekia Baznas.
Foto: Dok SCB
Suasana pelatihan display kelas yang digelar oleh Sekolah Cendekia Baznas.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Keniscayaan untuk setiap sekolah memastikan setiap individu, siswa-guru- tenaga kependidikan, teroptimalisasi potensinya dan berkembang karakternya. Dengan komitmen ini Sekolah Cendekia Baznas (SCB) setiap satu bulan sekali melaksanakan pelatihan berkala bagi tim SCB bersama para guru lain  dari sekolah di kecamatan Cibungbulang Bogor, Jawa Barat.

Pada bulan Juli 2017, para guru  di Kecamatan Cibungbulang  memperoleh asupan jiwa dalam mendidik siswa  yang disampaikan  Direktur Eksekutif Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Ridwan Hasan Saputra. Pada Agustus  2017,  pelatihan itu mengusung tema mengenai display kelas.

Siaran pers SCB yang diterima Republika.co.id, Ahad (12/8) menyebutkan, kegiatan training bulanan itu diadakan pada Jumat (11/8), dan  dihadiri oleh guru-guru  SMP di wilayah Kabupaten Bogor. Di antaranya SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3 Cibungbulang. Juga dari SMPN 2 Jasinga  dan sejumlah SMP swasta di kawasan Cemplang CibungbulangBogor. Turut hadir kepala UPTD Kecamatan Cibungbulang Drs Ceceng Setiawan MM.

Trainer Rina Fatimah memberikan penjelasan mengenai fungsi display kelas yang akan mengubah dinding bisu di kelas menjadi jejak-jejak indah kegiatan pembelajaran. Praktek pembuatan display dari kertas bekas dikombinasi dengan spidolwarna warni menjadi tampilan yang menarik.

Siaran pers itu juga menyebutkan, pelatihan display kelas bukan sekedar menjadi sarana pencerah hati siswa melainkan juga upaya Sekolah Cendekia Baznas untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan di kecamatan Cibungbulang melalui pelatihan tematik berkala bersinergi dengan para trainer berpengalaman.

 

Dengan desain pengembangan guru selama satu  tahun, pelatihan berkala ini diharapkan dapat memantik para guru untuk menjadi pendidik yang mampu mengembangkan kompetensi dalam pengelolaan pembelajaran, pengembangan profesi, wawasan kependidikan maupun aktivitas bidang sosial kemasyarakatan.

Pelatihan itu untuk memastikan bahwa para guru adalah agen perubahan di masyarakat. Tidak kalah pentingnya,  peningkatan kualitas pendidikan harus dilakukan bersama-sama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement