REPUBLIKA.CO.ID,SYDNEY -- Seorang ahli onkologi di Sydney yang dituduh menyerang putri dari seorang pasien kanker bisa dipenjarakan hingga dua tahun. Ini setelah seorang hakim menolak permohonannya untuk mendapatkan perawatan kesehatan mental.
John Kearsley, 65 tahun, mantan kepala onkologi radiasi di Rumah Sakit St George dan mantan profesor kedokteran di Universitas New South Wales, mengaku bersalah melakukan serangan dengan tindakan tak senonoh.
Jika Kearsley divonis penjara, ini akan menjadi yang kedua kalinya ia berada dalam tahanan. Sebelumnya ia sempat menjalani hukuman sembilan bulan karena kasus obat-obatan dan secara tidak senonoh menyerang seorang dokter perempuan muda pada 2013.
Di pengadilan, Kearsley mengaku menyentuh perempuan berusia 49 tahun itu secara tidak sopan pada Desember 2012. Pengacara Kearsley, Gabrielle Bashir SC, mengatakan kepada Pengadilan Tinggi Sutherland bahwa kliennya menderita depresi dan kelelahan pada saat itu.
Bashir meminta agar kliennya diberi perawatan kesehatan mental ketimbang sebuah hukuman di bawah undang-undang. Namun, hakim Michael Connell menolak permohonannya dan mengatakan masalah itu terlalu serius. "Terdakwa secara signifikan merusak kepercayaan korban saat ia berada dalam posisi yang sangat rentan," katanya.
Di luar pengadilan, korban mengatakan bahwa ia lega mendengar Kearsley "tak akan bisa bersembunyi di balik Undang-Undang Perawatan Kesehatan Mental". "Ini sangat mengerikan," kata perempuan tersebut di luar pengadilan.
"Sangat sulit memperkarakan seseorang yang dianggap sangat baik di masyarakat ke pengadilan ... tapi ia harus bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan dan lebih karena kepercayaan yang ia dapatkan," sebut sang korban.
Perempuan itu mengatakan bahwa ia dan ayahnya, yang sedang memerangi kanker prostat, telah mempercayai Kearsley. "Benar-benar percaya 100 persen, saya pikir ia seorang ksatria dengan baju besi bersinar yang akan membantu ayah saya."
Pengadilan mengungkap bahwa menurut sebuah pernyataan fakta yang disepakati antara jaksa dan pengacara pembela, mantan ahli onkologi tersebut mengundang sang perempuan untuk makan siang di kantornya pada Desember 2012. Dikarenakan ia ingin menulis artikel tentang kasus ayahnya untuk sebuah jurnal medis.
Perempuan itu mengatakan bahwa ketika ia tiba, Kearsley menawarkan sandwich dan segelas sampanye kemudian membawanya jalan-jalan keliling fasilitas baru di klinik.
Pengadilan mengungkap bahwa selama acara jalan-jalan itu Kearsley berkata, "ibumu meninggal karena kanker payudara bukan?" kemudian menawarkan untuk melakukan pemeriksaan payudara kepada perempuan tersebut secara mendadak.
Ia setuju tapi jaksa polisi, Sersan Moore, mengatakan kepada pengadilan bahwa Kearsley menyentuh sang perempuan secara tak sopan.
Merasa terancam di penjara
Pada Agustus 2016, Kearsley dijatuhi hukuman di Pengadilan Distrik New South Wales (NSW) setidaknya dua tahun dan tiga bulan di penjara karena kasus obat-obatan. Kemudian ia secara tidak senonoh menyerang seorang dokter perempuan muda yang telah ia bimbing.
Izin prakteknya dihentikan oleh Dewan Medis NSW, sementara Universitas NSW menarik jabatan profesornya. Pada Maret 2017, hukuman mantan ahli onkologi itu dipangkas 18 bulan di Pengadilan Tinggi Pidana, setelah hakim mempertimbangkan karier medisnya yang luar biasa sebelum penurunan psikologis terjadi. Ia diizinkan meninggalkan penjara pada Mei.
Pengacara Kearsley, yakni Bashir, mengatakan kepada pengadilan bahwa kliennya diserang dan diancam di penjara dan harus dipindahkan ke delapan rumah tahanan yang berbeda. Ia mengatakan Kearsley telah menyelesaikan 170 sesi satu jam dengan psikiater dan telah menyatakan penyesalan atas kejahatannya.
Kearsley akan dijatuhi hukuman pada Oktober.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Diterbitkan: 15:45 WIB 14/08/2017 oleh Nurina Savitri.