Senin 14 Aug 2017 20:02 WIB

Menkop: Kredit UMi Solusi Atasi Kemiskinan

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Koperasi dan UMKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga memamerkan sepatu hasil produksi pengusaha lokal dalam acara Temu Usaha Wirausaha Pemula, di Hotel Ibis Cawang, Jakarta, Kamis (6/4).
Foto: Republika/Halimatus Sa'diyah
Menteri Koperasi dan UMKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga memamerkan sepatu hasil produksi pengusaha lokal dalam acara Temu Usaha Wirausaha Pemula, di Hotel Ibis Cawang, Jakarta, Kamis (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Pembiayaan ultra mikro (UMi) diakuiMenteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga dapat mengurangi tingkat kemiskinan. Sebab, sasaran pembiayaan ini adalah usaha mikro yang selama ini belum terjangkau oleh Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Pembiayaan UMi merupakan program pemerintah untuk rakyat yang tak terjangkau oleh program KUR. "Saya yakin pembiayaan ini bisa mengurangi tingkat kemiskinan," katadia dalam acara Sinergi Kementerian Mengangkat Ekonomi Rakyat melalui Inklusi Keuangan, Senin (14/8) di Bojonegoro, Jawa Timur.

Melalui siaran resmi ia melanjutkan, sinergi lintas kementerian merupakan upaya pemerintah untuk mencapai pamerataan ekonomi masyarakat dengan inklusi keuangan, di antaranya dengan pembiayaan ultra mikro.Program inklusi keuangan merupakan perwujudan tujuan utama pemerintah meningkatkan pemerataan kesejahteraan dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi dapat dnikmati seluruh rakyat.

Kredit UMi tersebut bersumber dari dana pemerintah atau bersama dengan pemerintah atau dengan pihak lain untuk memberikan fasilitas pembiayaan mikro. Plafon kredit UMi pada 2017 mencapai Rp 1,5 triliun dengan maksimum kredit sebesar Rp 10 juta.

Penyaluran dilakukan melalui Lembaga Keuangan non Bank, BLU Pengelola Dana atau koperasi.Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Negara Jawa Timur Wiwin Istantimengatakan, tingkat inklusi keuangan masih rendah sekitar 39 persen dan ditargetkan meningkat menjadi 75 persen pada 2019.

"Untuk mencapai target itu, pemerintah melakukan sinergi antar kementerian diantaranya dengan pembiayaan UMi," katanya.

Menurutnya, koperasi sebagai salah satu penyalur kredit UMi memiliki peran mengangkat kesejahteraan masyarakat. Peran itu diharapkan berkembang dengan adanya pembiayaan murah.

Penerima kredit UMi merupakan orang yang merintis usaha mikro sehingga keluar dari kemiskinan. Ia menambahkan, ada 44 juta usaha mikro yang tidak terjangkau KUR.

Bagi penyalur kredit UMi, wajib memenuhi syarat antara lain menggunakan sistem daring, menyediakan fasilitas pendanaan untuk ikut serta dalam program UMi dan melakukan pendampingan bagi penerima kredit.

Untuk diketahui, koperasi penyalur kredit UMi di Bojonegoro adalah Koperasi Mitra Dhuafa (Komida). Komida menyalurkan kredit UMi sebesar Rp 25 miliar dengan target debitur 28 ribu anggota.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement