REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penampilan luar Masjid Istiqlal Bosnia mengingatkan kita pada masjid-masjid pada umumnya di kota-kota Jawa yang berhadapan dengan alun-alun. Kompleks Masjid Istiqlal Bosnia memiliki lahan parkir kendaraan yang luas di depannya. Di sekitar bangunan utama juga terdapat lapangan berumput yang berpagar. Dari kejauhan, masjid tersebut tampak kokoh memantulkan warna krem kehijauan yang cerah.
Bangunan Masjid Istiqlal Bosnia cukup sederhana. Jendela-jendela masjid ini berbentuk lengkung yang meninggi. Polapola geometris--terbuat dari aluminium atau besi antikarat--menghiasi lengkung sekitar birai-birai jendela itu. Selain itu, ada pula ornamen berbentuk flora yang terbuat dari kayu di sekitar jendela-jendela.
Sebagai hiasan, melalui lubang-lubang pola tersebut angin dari luar dapat masuk sehingga menyejukkan seisi ruangan shalat.
Pintu masuk masjid ini terletak di bawah bagian persegi yang menjulang dan menempel di sisi depan. Gerbang masuk diapit oleh dua menara silindris yang tampil serasi.
Berbeda dengan warna sekujur masjid ini, kubah Masjid Istiqlal Bosnia berwarna hitam.
Bentuknya setengah-bola dan terda pat celahcelah di permukaannya. Letaknya tidak persis di tengah-tengah atap masjid, me lainkan men jorok ke arah kiblat. Jenis ku bah semacam di Masjid Istiqlal Bosnia ini miripmirip dengan kubah Masjid at-Tin, Jakarta Timur. Itu tidak menghe rankan. Sebab, arsiteknya merupakan sosok yang sama.
Bagian dalam Masjid Istiqlal Bosnia dapat dikatakan bermandi cahaya matahari dari luar. Terangnya menimbulkan kesan damai dan bersahaja. Kesan spasial ini berkat banyaknya jendela serta celah-celah di permukaan kubah masjid ini. Hamparan sajadah berwarna dominan merah melapisi bagian lantai.
Permukaan temboknya berwarna biru muda. Mihrab di depan terletak di bagian yang menjorok ke arah luar. Pada permukaan dinding, tepat di muka mihrab terdapat kaligrafi berbahan dasar kayu. Tulisannya adalah lafaz Allah dalam ukuran besar.
Unsur kayu dengan ukiran-ukiran tradisional Indonesia juga ada di mimbar masjid ini. Mimbar tersebut biasa kita lihat di masjid-masjid tua di Jawa. Bentuknya berupa undakan tangga yang berujung di pucuknya, yakni podium dengan naungan.
Seluruh mimbar tersebut terbuat dari kayu jati Indonesia berkualitas tinggi.
Bahan dasar kayu juga melapisi birai-birai jendela di interior masjid ini. Selain itu, bagian bawah pilar-pilar juga dilapisi kayu dengan ornamen flora yang indah.
Masjid Istiqlal Bosnia terletak persis di sungai Miljacka. Posisinya cukup strategis karena tidak jauh dari jalan menuju Bandara Internasional Sarajevo. Dengan begitu, masjid berkapasitas sekitar 1. 500 orang jamaah itu menjadi daya tarik bagi setiap pelancong yang baru tiba di Sarajevo dari bandara.
Masjid ini termasuk di antara yang terbesar di seluruh Bosnia Herzegovina.
Sam pai akhir tahun 2000, ada sekitar 80 masjid di Ibu Kota negara tersebut. Letaknya tidak berjauhan satu sama lain. Demikianlah berkah negeri yang usai dihempas nestapa konflik peperangan.