Selasa 15 Aug 2017 08:37 WIB

Tentara Dikerahkan Bantu Korban Banjir Bangladesh

 Warga korban banjir di Kampung Pokoria, sebelah timur utara Assam India, (14/8), menanti bantuan. Hujan deras telah mengakibatkan longsor dan banjir yang sudah menghilangkan nyawa di India, Nepal, dan Bangladesh.
Foto: AP
Warga korban banjir di Kampung Pokoria, sebelah timur utara Assam India, (14/8), menanti bantuan. Hujan deras telah mengakibatkan longsor dan banjir yang sudah menghilangkan nyawa di India, Nepal, dan Bangladesh.

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Tentara telah dikerahkan ke sedikitnya tujuh kabupaten di Bangladesh Utara saat air banjir mengalir menuruni lereng bukit dan merendam hampir seluruh wilayah tersebut. Para pejabat di Kabupaten Dinajpur, sekitar 338 kilometer di sebelah barat-laut Ibu Kota Bangladesh, Dhaka, mengatakan kondisi banjir di kabupaten itu memburuk secara drastis sejak Ahad pagi (13/8), sementara tanggul perlindungan utama mengalami keretakan.

Situasi di Lalmonirhat dan Kurigram, yang berdampingan, juga digambarkan oleh para pejabat sebagai kritis. Ratusan ribu orang diterjang air yang mengalir dengan cepat.

Sementara air terus menggelegak di tak kurang dari sepertiga wilayah Bangladesh, 14 orang lagi meninggal pada Senin, sehingga jumlah korban jiwa bertambah jadi 32 sejak Ahad, kata beberapa sumber lokal.

Anggota Angkatan Darat Bangladesh telah dikerahkan untuk mendukung pemerintah setempat menangani banjir, kata Kepala Administrasi Dinajpur Mir Khairul Alam kepada wartawan pada Senin. Ratusan prajurit Angkatan Darat sejauh ini sudah dikerahkan di tujuh kabupaten Bangladesh Utara untuk memperbaiki tanggul dan melakukan operasi pertolongan.

Tanggul perlindungan banjir di semua kabupaten itu terus digempur oleh air banjir yang bergerak cepat, dan menuruni buki di beberapa negara bagian India yang bertetangga, selain wilayah utara serta barat laut Bangladesh.

Jalur kereta antara wilayah tersebut dan bagian lain Bangladesh pada Senin tergenang, saat bermil-mil rel kereta yang melalui wilayah itu berada di bawah air. Hubungan darat juga terputus. Menurut para pejabat di Pusat Prakiraan dan Peringatan Banjir di Dhaka, air di hampir semua sungai utama di kabupaten tersebut dan tempat lain di negeri itu terus naik sepanjang hari Senin.

Terputusnya saluran komunikasi telahmenghambat operasi pertolongan di banyak tempat di daerah yang direndam banjir. Sejauh ini, banjir juga dilaporkan melanda 20 kabupaten, kebanyakan di bagian utara negeri tersebut.

Pusat Prakiraan dan Peringatan Banjir mengatakan banyak daerah lagi tampaknya akan terendam saat permukaan air terus naik di tengah musim penghujan dan aliran air dari hulu sungai. Sazzad Hossain dari Pusat Prakiraan dan Peringatan Banjir mengatakan naiknya permukaan air dicatat di 69 dari 90 tempat pemantauan sungai di seluruh negeri itu pada Senin.

Menurut lembaga prakiraan banjir, kondisi seluruh banjir akan bertambah parah selama beberapa hari ke depan, sebab permukaan air di Sungai Jamuna, yang utama, berada pada 126 centimeter di atas tingkat bahaya pada Senin. Kondisi tersebut memecahkan rekor setinggi 121 centimeter tahun lalu.

Menteri Urusan Bantuan dan Penanganan Bencana Bangladesh Mofazzal Hossain Chowdhury Maya pada Senin mengatakan sebanyak 600.000 orang di seluruh Bangladesh telah terpengaruh oleh banjir bandang, dan sebanyak 368.685 orang mengungsi di berbagai tempat penampungan. Ia mengatakan pemerintah "sangat siap" untuk menghadapi situasi tersebut dan meringankan penderitaan rakyat dengan simpanan makanan yang cukup.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement