Selasa 15 Aug 2017 10:12 WIB

Potensi Garam NTT Tersebar di 15 Kabupaten

Red: Andi Nur Aminah
Tambak garam.
Foto: Antara
Tambak garam.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepala Dinas Perindustrian Nusa Tenggara Timur (NTT) Obaldus Toda, mengatakan potensi tambak garam curah dan beryodium tersebar di 15 dari 23 kabupaten dan kota di daerah berbasiskan kepulauan ini. Ke-15 kabupaten di NTT yang memiliki potensi garam untuk dikembangkan itu antara lain Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Kupang, Ende, Timor Tengah Utara, Alor, Sumba Timur, Manggarai, dan Nagekeo, Rote Ndao, Sikka, dan Lembata, Belu dan Malaka.

Dari total kabupaten berpotensi garam ini, dia mengatakan, hingga saat ini baru dua investor yang mengembangkan potensi garam yakni PT Garam yang beroperasi di Desa Bipolo, Kabupaten Kupang dengan nilai investasi awal Rp 4,5 miliar dari target Rp 10 miliar. Padahal sampai semester I 2017, luas tambak garam baru mencapai 343,6 hektare tersebar di tujuh kabupaten dengan produksi per tahun mencapai 7,883,52 ton.

"Tujuh kabupaten tersebut meliputi Kabupaten Kupang, Ende, Timor Tengah Utara, Alor, Sumba Timur, Manggarai, dan Nagekeo," ujarnya, Selasa (15/8).

Dia mengatakan, saat ini berbagai cara ditempuh untuk mendorong warga setempat dari kabupaten yang memiliki potensi garam untuk mengembangkan industri garam rakyat dengan teknologi geomembran. "Kami melatih kelompok masyarakat untuk mengolah garam mentah menjadi garam beryodium, minimal untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.