REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Sri Purnomo memantau hewan kurban di Pasar Hewan Gamping. Usai melakukan pantauan langsung, ia menilai ketersediaan hewan kurban masih aman dengan harga yang relatif wajar.
"Ketersediaan hewan kurban, khususnya sapi mencukupi dengan harga yang masih wajar, artinya kenaikannya masih dalam taraf kewajaran yang tidak terlalu tinggi," kata Sri, Selasa (15/8).
Pemantauan hewan kurban dilakukan pula di daerah masjid, mushala atau tempat yang dipakai pemotongan hewan. Pantauan dilakukan sejumlah elemen, yaitu Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, Dinas P2K, Kader Kesehatan Hewan dan mahasiswa kedokteran.
Sri mengungkapkan, ketersediaan hewan kurban di Sleman tahun ini untuk sapi 53.022 ekor, kambing 36.586 ekor dan domba 72.362 ekor. Sedangkan, Kabupaten Sleman memiliki 478 kandang kelompok ternak, khususnya sapi, yang menyediakan pula untuk kurban.
Ia menuturkan, selama beberapa tahun terakhir pemantauan secara rutin yang dilakukan Pemkab Sleman, belum pernah menemukan adanya ternak sapi yang harus dikarantina. Termasuk, ternak yang ditolak atau diafkir karena penyakit hewan menular.
"Yang jelas selama beberapa tahun dilakukan pemantauan hewan kurban secara rutin, namun belum pernah ditemukan adanya ternak sapi yang harus dikarantina, ditolak atau diafkir karena penyakit antraks, mulut, kuku dan lain-lain," ujar Sri.
Bupati turut membagikan buku panduan dan leaflet pemotongan hewan kurban kepada pedagang dan masyarakat di Pasar Hewan Gamping. Ia berharap masyarakat lebih paham tata cara penyembelihan hewan kurban yang baik dan sesuai standar aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).