REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG --Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan, provinsi Jateng akan tetap menjadi bentengnya Pancasila dari berbagai upaya yang ingin mengganti ideologi bangsa Indonesia.
"Jateng tetap bentengnya Pancasila, kita buktikan bahwa Jateng ada pada garda terdepan untuk melakukan perlawanan pada radikalisme dan terorisme. Kita tunjukkan nasionalisme sejati Jateng untuk Ibu Pertiwi," katanya di Semarang, Selasa (15/8).
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai penandatanganan "Deklarasi Masyarakat Jateng Antiradikalisme Agama, Antiradikalisme Sekuler, dan Terorisme" pada upacara Peringatan Hari Jadi Ke-67 Provinsi Jawa Tengah yang berlangsung di Lapangan Pancasila, Simpang Lima Semarang.
Ganjar berpesan agar masyarakat tidak sekadar lantang berbicara dan membubuhkan tanda tangan terkait dengan dukungan terhadap Pancasila.
"Kita harus ada tanggung jawab sejarah di pundak kita bersama untuk melawan radikalisme dan terorisme, dengan kerja nyata semua pihak," ujarnya.
Penandatanganan secara simbolis "Deklarasi Masyarakat Jateng Antiradikalisme Agama, Antiradikalisme Sekuler, dan Terorisme" dilakukan oleh Gubernur Jateng Ganjsr Pranowo, Wagub Jateng Heru Sudjatmoko, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, perwakilan forum komunikasi pimpinan daerah, perwakilan tokoh lintas agama, dan kalangan akademisi.
Masyarakat umum yang ingin ikut menandatangani "Deklarasi Masyarakat Jateng Antiradikalisme Agama, Antiradikalisme Sekuler, dan Terorisme" disediakan dua lembar kain putih sepanjang 6 meter di Lapangan Pancasila, Simpang Lima Semarang.