REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis kerap enggan melontarkan komentarnya saat ditanya soal perkembangan kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Idham juga kerap enggan menjawab pertanyaan wartawan soal perkembangan kasus dugaan obrolan pornografi pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab.
Hal ini kembali dilakukan saat ditemui wartawan seusai pemusnahan barang bukti narkoba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (15/8). Kala itu, dia hanya berjalan ketika wartawan menghampirinya dan mengajukan perkembangan dua kasus tersebut.
Dia pun berulang kali meminta para pewarta untuk menanyakan hal-hal tersebut pada Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono. "Silakan ke Argo saja," ujar Idham.
Bukan kali ini saja Idham bungkam saat ditanyai soal kasus Novel dan Rizieq. Saat acara pisah sambut Kapolda Metro Jaya yang diselenggarakan di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya (26/7) silam, Idham juga enggan berkomentar. Kejadian serupa juga terjadi saat Idham mengunjungi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin untuk silaturahim.
Lalu, saat acara penghargaan kepada anggota polisi yang berhasil menggagalkan penyelundupan sabu satu ton dari Cina, Idham juga tutup mulut kasus Novel dan Rizieq. Sejauh ini, Idham hanya mau memberikan komentarnya soal kasus atau peristiwa yang dia kehendaki. Misalnya, Selasa hari ini, dia hanya berkomentar tentang pemusnahan narkoba yang dilakukan.