Selasa 15 Aug 2017 22:26 WIB

Kampung Loa Kumbar Akhirnya Menikmati Listrik 24 Jam

Jaringan listrik. (ilustrasi).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Jaringan listrik. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Sekitar 300 penduduk kampung Loa Kumbar, yang letaknya tidak jauh dari Samarinda, akhirnya bisa menikmati aliran listrik selama 24 jam sekaligus sebagai hadiah HUT Kemerdekaan RI ke-72. "Mulai Senin, 14 Agustus kemarin, listrik di Loa Kumbar sudah 24 jam," kata Rustamaji, General Manager PLN Wilayah Kalimantan Timur dan Utara di Balikpapan, Selasa (15/8).

Dusun Loa Kumbar bagian dari Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda. Sampai tahun 2014, belum ada jalan darat ke kampung ini. "Hanya bisa lewat Sungai Mahakam ke arah Tenggarong," kata warga Loa Kumbar, Aco.

Padahal, jarak dari Loa Buah lebih kurang hanya dua kilometer. Baru tahun 2014 itu jalan darat dibangun, langsung dari Loa Buah menembus bukit-bukit, tak terlalu jauh dari tepi Sungai Mahakam. "Setelah ada jalan darat ini baru kami bisa masuk, pancang tiang listrik dan tarik kabel," kata GM Rustamaji.

PLN sudah merencanakannya sejak 2014, namun baru 2016 dana tersedia, dan akhirnya selesai Agustus 2017 ini. PLN menghabiskan Rp1,7 miliar untuk melistriki Loa Kumbar. Panjang jaringan menengah 3,89 km, yaitu rentang kabel dari Loa Buah. Kemudian ada lagi jaringan tegangan rendah di lingkungan Loa Kumbar sepanjang 630 meter. Listrik PLN ini dilanggani sekitar 87 kepala keluarga.

"Hebatnya, warga Loa Kumbar, pelanggan baru kami ini berlangganan listrik nonsubsidi 1.300 watt dan 900 watt," kata Rustamaji memuji.

Layanan listrik 24 jam ini pun menjadi kado kemerdekaan bagi masyarakat Loa Kumbar yang sebagian besarnya petani dan beretnis Bugis-Makassar. "Akhirnya kami merdeka juga, senyum Aco semringah. Ia pun berharap masyarakat jadi lebih sejahtera karena kualitas hidup lebih baik sebab bisa menggunakan listrik akan banyak dapat kemudahan," katamya.

Sebelumnya, Loa Kumbar adalah kampung terakhir di Samarinda yang belum mendapatkan aliran Listrik dari PLN. Sejak kampung ini terbentuk pada tahun 1976, warga mendapatkan suplai listrik dari genset swadaya milik warga dan disalurkan ke rumah-rumah. Listrik dari genset ini berlangsung selama enam jam, mulai pukul enam sore sampai dengan pukul 12 malam.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement