Rabu 16 Aug 2017 03:18 WIB

Artikel 'Muslim Problem' The Sun Picu Kemarahan

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Esthi Maharani
The Sun
Foto: Independent
The Sun

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Organisasi keagamaan Yahudi dan Muslim di Inggris telah mengeluarkan tuntutan bersama kepada dewan pers mengenai sebuah artikel yang diterbitkan surat kabar The Sun. Artikel berjudul 'Muslim Problem' itu dinilai berbau Islamofobia dan mirip seperti propaganda Nazi 'The Jewish Problem.'

Artikel tersebut ditulis oleh mantan editor politik The Sun, Trevor Kavanagh. Kavanagh menggambarkan bagaimana Inggris saat ini tengah dipengaruhi dengan masalah-masalah yang dibawa oleh umat Muslim.

Kavanagh berpendapat, Islam merupakan suatu ketakutan tak terucap yang telah menyatukan Inggris dan Eropa. Namun menurutnya, fenomena ini terjadi karena adanya tekanan politik yang diawali oleh mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair yang mengizinkan "migrasi massal" Muslim ke Inggris.

Artikel ini kemudian menyebabkan kemarahan pengguna media sosial di Inggris. Dewan Deputi Yahudi Inggris dan organisasi Tell Mama and Faith Matters, secara langsung mengeluarkan tuntutan kepada Independent Press Standards Organization (Ipso).

Mereka berpendapat, frasa 'Muslim Problem' memiliki persamaan langsung dengan “The Jewish Problem". Frasa ini merupakan sebuah ungkapan yang digunakan Adolf Hitler yang memicu pembunuhan massal terhadap enam juta orang Yahudi.

"Ungkapan 'The Muslim Problem' - yang ditulis dengan huruf kapital dan cetak miring untuk memberikan penekanan - di sebuah surat kabar nasional adalah sebuah preseden yang berbahaya," tulis pengaduan mereka.

"Dan ini mengacu pada ungkapan 'The Jewish Problem' di abad lalu, yang direspon Nazi dengan ‘The Final Solution’ – the Holocaust.',” tambahnya.

Seorang perwakilan dari Ipso mengatakan kepada The Independent, mereka telah menerima 250 keluhan tentang artikel tersebut. "Saya dapat memastikan kami memiliki total 250 keluhan tentang artikel yang Anda lihat, kebanyakan berdasarkan Pasal 12 (Diskriminasi) dari Kode Etik Editor," ujar perwakilan Ipso.

"Kami merasa ngeri membaca The Sun hari ini, dan kami menuntut pencabutan segera dan permintaan maaf dari The Sun. Kami tidak akan mentolerir serangan sembarangan di media pada komunitas keagamaan manapun," ujar juru bicara Dewan Deputi Yahudi Inggris.

"Kami berdiri bersatu dengan komunitas Yahudi atas artikel yang keterlaluan ini. Surat kabar harus bertanggung jawab karena telah menjajakan kebencian," tambah juru bicara organisasi Tell Mama and Faith Matters.

Organisasi Islam di Inggris, Muslim Council of Britain, juga memberikan kecaman. "Penulis dari artikel menjijikkan di The Sun berjudul 'Muslim Problem', Trevor Kavanagh, adalah anggota dewan dewan pers Ipso," ujar Sekretaris Jenderal Muslim Council of Britain, Miqdaad Versis.

Kavanagh, yang menjadi editor politik The Sun pada 1983, juga menjadi anggota Dewan Ipso. Ipso mendapat banyak kritik tajam saat mengumumkan Kavanagh sebagai anggotanya pada 2015.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement