REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Salah satu cara terbaik untuk mempelajari Islam adalah mengkaji Sirah Nabawiyah dan Sejarah Islam. Terkait hal tersebut, Masjid Alumni IPB Bogor secara rutin menggelar Kajian Sirah Nabawiyah dan Sejarah Islam. “Kami menggelar Kajian Sirah Nabawiyah dan Sejarah Islam di Masjid Alumni IPB, Botani Square, Bogor, setiap hari Rabu ba’da shalat Maghrib,” kata Ketua DKM Masjid Alumni IPB Iman Hilman kepada Republika.co.id, Rabu (16/8).
Iman menambahkan, nara sumber Kajian Sirah Nabawiyah dan Sejarah Islam itu adalah Ustaz Hepi Andi Bastoni. Ia adalah mantan wartawan majalan Islam, Sabili yang kini sedang merampungkan S3-nya di sebuah perguruan tinggi di Bogor.
Ia juga aktif menulis buku-buku bertema Sirah Nabawiyah. “Buku 101 Shahabat Nabi Jilid 1 dan 2 karyanya sempat best seller hingga belasan kali cetak ulang,” ujar Iman.
Pada Kajian Sirah Nabawiyah dan Sejarah Islam Rabu malam ini, Ustaz Hepi Andi Bastoni akan mengupas sosok Ja’far bi Abi Thalib yang digelari Si Burung Surga. Sahabat Nabi yang sangat mirip dengan Nabi Muhammad SAW ini juga dikenal dengan Abul Masakin. Itu dikarenakan begitu luar biasa kedermawanannya. Dialah yang pertama kali diutus oleh Nabi untuk memimpin Muhajirin ke Habasyah.
Di Habasyah, kaum Muslimin diterima dengan baik oleh Raja Najasyi. Namun kafir tak mungkin membiarkan hal itu. Mereka pun mengirim sang diplomat ulung andalan Quraisy. Dialalah Amr bin Ash.
Di hadapan Raja Najasyi dua ahli diplomasi bertemu untuk memenangkan negosiasinya. Amr bin Ash melobi sang raja agar diizinkan membawa pulang kaum Muslimin dan mengusir mereka dari Habasyah. Ja’far bin Abi Thalib berusaha untuk meyakinkan Najasyi tentang ajaran Islam yang mereka anut.
Bagaimana hasil diplomasi itu? Mengapa Nabi saw sangat senang dengan kepulangan Ja’far ke Madinah usah Perang Khaibar. Mengapa sahabat Nabi ini dijuluki dengan ath-Thayyar atau Si Burung Surga?
“Kita simak bersama dalam Kajian Sirah Nabawiyah dan Sejarah Islam yang dilaksanakan Rabu malam ini bersama Ustaz Hepi Andi Bastoni. Kajian ini gratis dan terbuka untuk umum. Kami mengundang kaum Muslimin untuk bersama-sama menghadirinya,” tutur Iman Hilman.
Ikuti Whatsapp Channel Republika