REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN, AFRIKA -- Flu unggas yang sangat pathogenik (HPAI), tipe H5N8, telah menyebar ke dua peternakan burung unta di dekat Cape Town. Pihak berwenang setempat menyatakan itu pada Selasa (15/8).
Karantina telah dibentuk dan pelaksanaan langkah pemantauan penyakit telah dimulai, kata Departemen Pertanian, Kehutanan dan Perikanan di dalam perubahan laporan mengenai wabah HPAI H5N8 di negeri tersebut.
Wabah yang baru dideteksi itu membuat seluruh jumlah wabah jadi 16. Delapan di antaranya pada ayam komersial, tiga wabah pada burung liar, dua wabah pada burung unta komersial, dua wabah di unggas peliharaan dan satu wabah pada burung yang dipelihara sebagai hobi.
Wabah itu telah memicu keprihatinan di seluruh negeri tersebut, demikian laporan Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Rabu (16/8) malam. Afrika Selatan tak pernah melaporkan wabah flu unggas sebelumnya.
Rangkaian H5N8 pertama kali dilaporkan pada satu peternakan di Provinsi Mpumalanga di bagian utara Afrika Selatan pada Juni. Departemen tersebut mengaakan telah menerima permintaan untuk memberi vaksin dan permintaan itu sedang dipertimbangkan.
"Sebagaimana dapat disadari, semua kemungkinan pro dan kontra harus dinilai secara bijaksana untuk dicapainya suatu keputusan," kata Juru Bicara Departemen tersebut Bomikazi Molapo.
Pada saat itu, vaksinasi terhadap HPAI dilarang untuk keuntungan jangka panjang industri unggas pada umumnya. Departemen tersebut telah melaksanakan dana tambahan guna menangani langkah pemantauan penyakit itu, termasuk ganti-rugi jika mungkin, kata Molapo.
Rumah lelang, pembeli dan penjual masih diharuskan mendaftar di Lembaga Penanganan Penyakit Unggas (PDMA) untuk mengukur penelusuran, katanya.
Masih pada Selasa, Departemen Kesehatan Provinsi Western Cape meyakinkan masyarakat bahwa daging ayam dan burung unta yang dijual di tempat pengecer aman untuk dikonsumsi oleh manusia.
Flu unggas adalah penyakit pernafasan unggas akibat virus yang dipercaya ditularkan oleh burung liar yang bermigrasi. Di Afrika Selatan, rangkaian virus H5N8 juga mempengaruhi industri unggas di Zimbabwe, tempat ribuan burung komersial telah mati atau harus dimusnahkan.
Rangkaian virus tersebut sejauh ini tak memperlihatkan tanda menulari manusia. Pemantauan terus-menerus atas orang yang terpajan di Afrika Selatan telah mendukung pendapat itu. Saat ini tak vaksin pencegah atau pengobatan untuk HPAI H5N8. Tindakan saat ini di kebanyakan wilayah dunia memerlukan pemusnahan unggas yang terinfeksi.