Kamis 17 Aug 2017 05:33 WIB

Makna Kemerdekaan dalam Berkompetisi di Pesta Demokrasi

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Hazliansyah
Ketua KPU Arief Budiman (kiri), bersama anggota KPU Pramono Ubaid Tanthowi (kanan), dan Ilham Saputra (tengah) menunjukkan contoh alternatif bentuk kotak suara transparan terbuat dari kertas karton dan Box plastik akan digunakan dalam Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019 di kantor KPU, Jakarta, Senin (7/8).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua KPU Arief Budiman (kiri), bersama anggota KPU Pramono Ubaid Tanthowi (kanan), dan Ilham Saputra (tengah) menunjukkan contoh alternatif bentuk kotak suara transparan terbuat dari kertas karton dan Box plastik akan digunakan dalam Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019 di kantor KPU, Jakarta, Senin (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman mengajak semua pihak membangun kerja sama dan kebersamaan di semua bidang kehidupan.  Khususnya terkait situasi perpolitikan saat ini, Arif menekankan sikap kesantunan untuk berkompetisi dalam gelaran pesta demokrasi.

"Jadi kebersamaan dan kesantuan, berkompetisi itu biasa, kalah menang juga biasa tapi kalah dengan santun menang dengan santun itu penting," ujar Arif di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta pada (16/8)

Hal itu disampailan Arif berkaitan peringatan hari ulang tahun kemerdekaan RI (HUT RI) ke 72 yang jatuh pada Kamis (17/8). Sebab, gelaran pesta demokrasi sudah dekat yakni Pilkada 2018, disusul setahun setelahnya yakni Pemilu 2019.

Ia berharap 2018 dan 2019 menjadi momentum penting untuk berkompetisi. Namun kompetisi dilakukan untuk mendapat perwakilan terbaik, bukan berkompetisi untuk saling menjatuhkan saling menjegal tapi berkompetisi untuk memilih  yang terbaik.

"Untuk apa semua ini? Untuk priode setelah kompetisi itu selesai. Setelah selesai bisa sama-sama bekerja dan saling mendukung, itu yang harus kita bangun," ujar Arif.

Sebab menurutnya, adanya demokrasi juga memberikan dampak yang baik kepada masyarakat. Sebab semakin hari kepedulian terhadap proses demokrasi juga meningkat.

"Semakin bagus sebetulnya, semakin hari kita liat semakin bagus, orang semakin transparan orang semakin paham makin peduli. Cuma kita juga harus bangun juga aspek lain. tidak mengalahkan atau mencari kemenangan dengan cara-cara yagn tidak baik," kata dia.   

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement