REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR-RI, Fahri Hamzah mengatakan, memperingati 72 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, masalah yang hadir saat ini adalah tentang persatuan NKRI. Menurut Fahri, Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan memiliki wilayah yang luas.
Luasnya wilayah, bisa menjadi kebanggaan sekaligus ancaman tersendiri bagi bangsa. Oleh karena itu, lanjut dia, Pemimpin Indonesia harus memiliki cara untuk terus merekatkan wilayah Indonesia.
"Bangsa ini terlalu besar, maka pemimpinnya harus ada mekanisme untuk terus menerus meyakinkan rakyatnya untuk optimis, melangkah ke depan. kalau tidak, karena terlalu luas bangsa ini gampang istilahnya dicomot-comot orang, satu persatu pulau kita bisa hilang kalau ikatannya nggak kuat," ujarnya saat ditemui di Gedung Nusantara III, Kamis (17/8).
Fahri mengatakan, jika Indonesia adalah negara kepulauan terbesae dan terluas, maka pemimpinnya harus memiliki rasa cara untuk menjaga pulau-pulau tersebut. Fahri menggambarkan seperti pidato Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno.
"Pidato bung Karno itu bisa menjadi magnet bersatunya ribuan pulau itu dalam negara kesatuan. Tapi kalau magnetnya melemah, itu pulaunya bisa mencar lagi. itu yang harus kita jaga," kata dia.
Fahri melanjutkan, peringatan Kemerdekaan setiap tahun merupakan ajang unruk memperkuat kembali makna kebersamaan sebagai bangsa dan negara. Moment 17 Agustus adalah moment untuk menghujamkan kembali cita-cita dan semangat perjuangan para pendiri bangsa kita ini secara maksimal, sehingga menjadi komitmen bersama memajukan bangsa.
"Siapa pun dia, apa pun suku, agama dan golongan dia," ucapnya.