Kamis 17 Aug 2017 09:47 WIB

72 Tahun Merdeka, Kesejahteraan Rakyat Harus Diutamakan

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Indira Rezkisari
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Wakil Ketua DPR-RI Fadli Zon, mengatakan kesejahteraan rakyat saat ini menjadi faktor utama yang harus diperhatikan. Saat ini, lanjut dia, rakyat belum bisa merasakan kesejahteraan yang dicita-citakan dalam kemerdekaan.

"Daya beli semakin menurun, ekonomi kita melambat, kesenjangan antara kaya-miskin makin lebar. ini menurut saya yang menjadi prioritas untuk ditangani oleh pemerintah," ujar dia saat ditemui di Gedung Nusantara III, Kamis (17/8).

Fadli Zon menjelaskan, banyak upaya-upaya yang dilakukan untuk memberikan kesejahteraan pada masyarakat. Pembangunan-pembangunan yang dilakukan pemerintah juga terlihat. Namun, kata dia, yang dilakukan pemerintah kerap kali tidak berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.

"Itu (kebijakan) harus diperiksa. angka-angka semua kelihatan bagus tapi betulkah sebaik itu dalam kenyataannya? saya mencatat angka-angka itu belum tentu sesuai dengan realitasnya," kata dia.

Politik partai Gerindra ini juga menilai, cita-cita kemerdekaan untuk mencapai kebahagiaan rakyat, kesejahteraan rakyat, perdamaian. Namun, cita-cita tersebut belum dirasakan sepenuhnya hingga saat ini.

Fadli berharap, memasuki usia 72 tahun, Indonesia bisa semakin mendekati cita-cita kemerdekaan. "Tentu ini usia yang saya kira sudah matang. Mudah-mudahan negara kita terus bertahan, dan cita-cita kemerdekaan semakin dekat tercapai," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement