Kamis 17 Aug 2017 17:50 WIB

Penjelasan Agus Soal Kedatangan SBY di Istana Negara

 Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (kedua kanan), Presiden ke-3 RI BJ Habibie (tengah), dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) mengikuti Upacara Detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (kedua kanan), Presiden ke-3 RI BJ Habibie (tengah), dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) mengikuti Upacara Detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono menyebutkan kehadiran ayahnya dalam upacara detik-detik proklamasi di Istana Kepresidenan memenuhi undangan pemerintah menjadi langkah yang baik bagi semua pihak.

"Saya pikir kesempatan yang baik ini juga, ya artinya baik buat semuanya," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (17/8).

Agus yang pernah mencalonkan diri dalam Pilkada DKI itu mengatakan kehadiran Yudhoyono dalam acara itu merupakan suatu kewajaran sebagai salah satu putra terbaik bangsa sekaligus mantan presiden. Yudhoyono juga mendapatkan undangan khusus untuk hadir dalam acara tersebut.

"Kali ini beliau bisa, tahun sebelumnya ada kegiatan. Dan tahun ini bisa, saya beserta keluarga saya yang lain bisa hadir acara di sini," katanya.

Agus juga menceritakan tentang jamuan setelah acara selesai yang digelar di ruang sesepsi Istana Merdeka oleh Presiden Joko Widodo. "Tadi kan dijamu Presiden, ada tumpengan diberikan kepada pejuang 1945 yang masih bersama kita," katanya.

Namun, ia mengaku tidak melihat secara khusus karena tidak memperhatikan satu persatu ketika para mantan Presiden RI yakni BJ Habibie, Megawati Soekarnoputri, dan SBY duduk satu meja saat dijamu Presiden Jokowi.

"Saya enggak lihat secara khusus, enggak perhatian satu persatu," kata Agus yang hadir didampingi sang istri Annisa Pohan.

Ia mengaku senang bisa hadir dalam perayaan ke-72 tahun Indonesia merdeka di Istana sekaligus menyaksikan upacara. Agus mengaku terakhir kali hadir dalam upacara di Istana yakni pada 2013 kemudian pada 2014 tidak hadir karena harus tugas belajar ke luar negeri, tahun berikutnya juga tidak hadir karena melaksanakan tugas, dan berlanjut pada 2016 juga tidak dapat hadir.

"Baru kali ini bisa kembali ikut upacara yang khidmat dan penuh dengan sebuah semangat untuk semakin majukan Indonesia dan sejahterakan rakyat Indonesia, dan ini semangat yang harus kita jaga terus," kata Agus.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement