Kamis 17 Aug 2017 23:07 WIB

Tak Mudah Menekan Islam di Tajikistan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agung Sasongko
Muslim Tajikistan
Muslim Tajikistan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama beberapa tahun selepas merdeka dari Uni Soviet, Tajikistan menjadi negara paling demokratis di Asia Tengah. Komunitas Muslim dan partai-partai Islam mendapat kebebasan yang luas untuk melaksanakan kegiatan mereka.

Namun, beberapa tahun kemudian, kebijakan pemerintah terhadap Islam mulai berubah secara dramatis. Pada awal tahun 2000-an, pemerintah melarang pe muda Muslim yang berumur di bawah 18 tahun untuk mengunjungi masjid. Perem puan-perempuan juga dilarang mengenakan hijab di beberapa area. Mahasiswa Muslim juga dilarang meneruskan pendidikan Islam di negara-negara Arab. Pada saat yang sama, pemerintah juga melarang organisasi Islam internasional beraktivitas di Tajikistan.