Kamis 17 Aug 2017 21:27 WIB

Aher: Jabar Isi Kemerdekaan dengan Pembangunan Nyata

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Budi Raharjo
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyampaikan pidato pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-72 Republik Indonesia tingkat Provinsi Jabar, di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Kamis (17/8).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyampaikan pidato pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-72 Republik Indonesia tingkat Provinsi Jabar, di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Kamis (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Kamis (17/8). Dalam upacara tersebut, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan bertindak sebagai inspektur upacara.

Dalam amanatnya, Gubernur mengingatkan bagaimana bangsa Indonesia mencapai kemerdekaannya dengan penuh perjuangan yang mempertaruhkan jiwa dan raga. Kemerdekaan yang saat ini dirasakan dicapai karena berpadunya heroisme, patriotisme, keikhlasan, keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa.

Oleh karena itu, Heryawan menekankan peringatan Hari Kemerdekaan sangat relevan dijadikan momentum untuk terus memelihara dan menghidupkan nasionalisme dan patriotisme yang terus menyala. Serta semangat memberika kemajuan di Indonesia lewat pembangunan nyatan.

"Di Provinsi Jawa Barat, kita bertekad melaksanakan upaya-upaya mengisi kemerdekaan melalui pembangunan nyata dengan tekad 'Jabar Ngahiji, Jabar Kahiji'," kata pria yang akrab disapa Aher tersebut.

Aher mengatakan pembangunan nyata dilakukan dengan bergotong royong antara pemerintah daerah dengan masyarakat. Saling bekerjasama bersaty menjadikan Jawa Barat provinsi yang terdepan dalam rangka memajukan Indonesia.

Menurutnya ada banyak tantangan Jawa Barat yang saat ini harus dicarikan solusinya. Demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera setelah 72 tahun merdeka.

Jawa Barat dikatakannya menghadapi tantangan yang harus dihadapi dengan serius. Di bidang ekonomi antara lain mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan, meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat serta mengurangi kesenjangan pendapatan masyarakat.

"Tantangan lainnya juga menghilangkan konflik horizontal dan memperkuat ketahanan keluarga dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba, kekerasan dan human trafficking, dan mencegah berkembangnya radikalisme dan terorisme, pornografi dan pornoaksi," tuturnya.

Tantangan inilah yang dinilai harus dihadapi dan diselesaikan. Jawa Barat menjadi daerah strategis di Indonesia karena posisi Jawa Barat sangat strategis dalam konstelasi nasional. Baik karena posisi geografis Jawa Barat yang bersentuhan langsung dengan lbu Kota Negara, Jakarta, maupun karena faktor demografis dan berbagai faktor strategis Iainnya.

Aher menegaskan meski sudah tidak ada lagi penjajahan seperti era sebelum kemerdekaan, semangat pengabdian kepada negara harus terus berkobar. Dengan kebersamaan yang diwujudkan dalam bentuk aksi kerja bersama yang saling menguatkan dan saling memuliakan.

"Kita yakin, dengan semangat tersebut, kita mampu mewujudkan tujuan dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945. Yaitu tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang merdeka, berdaulat, bersatu, adit, makmur, dan sejahtera," ujarnya.

Dalam upacara Hari Kemerdekaan tingkat Jawa Barat tersebut, hadir pula Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Barat. Sebelum upacara juga diadakan rangkaian aksi drama kolosal Bandung Lautan Api untuk mengingatkan perjuangan para pahlawan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement