REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Tiga belas orang tewas dan setidaknya 50 lainnya mengalami luka dalam serangan teroris di kota Barcelona, Kamis (18/8) sore. Serangan terjadi pada sekitar pukul 17.00 waktu setempat, seperti disampaikan menteri dalam negeri Katalan Joaquim Forn, dikutip Reuters.
Seorang pria, yang digambarkan berbadan langsing dan berusia pertengahan 20 tahunan, mengendarai mobil van putih dengan kecepatan tinggi sepanjang beberapa ratus meter ke arah Las Ramblas, berusaha menabrak sebanyak mungkin orang.
Las Ramblas adalah suatu daerah terkenal di Barcelona yang dikunjungi banyak wisatawan. Kawasan itu dipenuhi dengan toko, kedai minuman dan restoran.
Kepolisian Spanyol menggambarkan insiden itu sebagai serangan teror. Kepolisian juga membenarkan bahwa mereka telah menahan seorang pria yang terkait dengan serangan itu.
Pria yang menubrukkan mobil van ke arah kerumunan itu diindentifikasi oleh media massa Spanyol sebagai Driss Oukabir. Media setempat juga melaporkan bahwa para pelaku teror Barcelona itu tewas ketika adu tembak dengan polisi.
Para saksi mata menceritakan bahwa mereka melihat sebuah mobil van warna putih mengebut di sepanjang trotoar, secara sengaja mengincar orang-orang. Mobil itu menabrak banyak orang hingga mereka tersungkur ke tanah dan bercerai-berai lari ke arah toko-toko dan kedai untuk berlindung, demikian menurut laporan BBC.
Menurut BBC, stasiun televisi publik nasional Spanyol RTVE juga melaporkan bahwa kendaraan yang digunakan untuk melakukan serangan tersebut merupakan hasil sewaan dari kota itu.
Van kedua yang terkait dalam serangan telah ditemukan di kota kecil bernama Vic, yang berada di utara Barcelona, kata pihak berwenang.
Sejak awal 2015, Spanyol telah menahan lebih dari 230 tersangka teroris pegaris keras. Barcelona merupakan kota tujuan utama wisatawan dan telah dikunjungi lebih dari 32 juta orang, banyak di antaranya wisatawan harian yang terhitung telah mengunjungi kota itu pada 2016.