Jumat 18 Aug 2017 17:27 WIB

PDAM Kota Bandung Darurat Air Baku

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Sumber air baku Palyja
Foto: Palyja
Sumber air baku Palyja

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Musim kemarau yang terjadi di wilayah Bandung raya membuat PDAM Tirtawening Kota Bandung menyatakan darurat air baku. Menurut Direktur Umum PDAM Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi, pasokan air baku yang berada di sumber utama terus mengalami kekeringan. Sehingga, terjadi penurunan debit air baku yang diproduksi PDAM.

Hingga saat ini, penurunan air di Waduk Panunjang yang menjadi sumber utama air telah terjadi penurunan sedalam enam meter.  "Dulu ketinggian muka air itu 13 meter. Sekarang, sudah menurun menjadi enam meter. Tapi, kita perlu periksa lagi kedalaman air yang sebenarnya," ujar Sonny saat memantau langsung kondisi air di Waduk Panunjang, Jumat (18/8).

Sonny mengatakan, PDAM Tirtawening memanfaatkan air yang tertampung di dua waduk yakni Panunjang dan Cileunca. Namun, pasokan air dari dua waduk tersebut sudah mengalami penurunan yang drastis. "Sekitar enam meter sudah turun. Enam meter itu muka air, tapi kita harus tahu tinggal berapa lagi kedalaman waduk ini, " katanya.

Berkurangnya pasokan air baku ini, kata dia, sudah berdampak terhadap suplai kepada pelanggan PDAM di Kota Bandung sejak Ahad (13/8) lalu. Gangguan pasokan air tersebut,  mengakibatkan berkurangnya produksi air yang biasa 1.800 liter per detik menjadi 900 liter per detik.

"Minggu sudah ada gangguan. Biasanya masuk 1.800 liter per detik full, tapi sekarang hanya 900. Karena itu, kami cek langsung ke lapangan. Ternyata memang ada penyusutan enam meter sekarang," katanya.

Saat ini, menurut Sonny, PDAM sedang melakukan antisipasi kekurangan air dengan melakukan komunikasi dengan PT Indonesia Power yang juga memanfaatkan air sebagai penggerak turbin.

"Pekan depan kami akan berkomunikasi dengan manajemen Indonesia Power. Mudah-mudahan pihak Indonesia Power bisa mengoprasionalkan turbin dengan semestinya. Artinya, bisa dibuat caranya sepeti apa sehingga air yang bisa kita produksi bisa stabil," kata Sonny.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement