Jumat 18 Aug 2017 17:49 WIB

El Salvador Hapus UU Anak di Bawah Umur Hamil Menikah

Red: Nidia Zuraya
Bendera El Salvador
Foto: flagspot.net
Bendera El Salvador

REPUBLIKA.CO.ID, SAN SALVADOR - Anggota parlemen El Salvador pada Kamis (17/8) dengan suara bulat memutuskan menghapuskan undang-undang bermasalah berusia 23 tahun, yang memungkinkan laki-laki menikahi gadis di bawah umur, yang mereka hamili. Kritikus menilai praktik itu melindungj pelaku kejahatan seksual dari penuntutan pidana.

Di El Salvador tidak sah bagi orang di bawah usia 18 tahun menikah, namun pengecualian dibuat pada 1994, yang memungkinkan gadis di bawah umur yang hamil untuk menikah dengan persetujuan orangtua.

Pegiat dan bahkan pemerintah berpendapat bahwa aturan tersebut sering disalahgunakan, terutama di pedesaan miskin dan terbelakang, tempat keluarga yang malu menikahkan anak perempuan mereka dengan terduga pemerkosanya sehingga mereka tidak akan dipaksa membesarkan anak itu sendiri.

Kongres menghapus bagian tersebut, meski usia sah untuk menikah tetap tidak berubah. "Perubahan ini merupakan elemen penting untuk mulai menghasilkan perubahan perilaku," kata Maria de Mejia dari UNICEF. "Ini adalah pertanyaan budaya yang berakar pada diskriminasi, praktik patrimonial yang dihadapi anak perempuan di ... El Salvador," katanya seperti dilansir Reuters.

Negara itu adalah tempat lebih dari 22.000 anak di bawah umur sudah menikah atau tinggal bersama, menurut data pemerintah El Salvador. UNICEF memperkirakan lebih dari 25 ribu kelahiran dari ibu di bawah umur pada 2015.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاتَّبَعُوْا مَا تَتْلُوا الشَّيٰطِيْنُ عَلٰى مُلْكِ سُلَيْمٰنَ ۚ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمٰنُ وَلٰكِنَّ الشَّيٰطِيْنَ كَفَرُوْا يُعَلِّمُوْنَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَآ اُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوْتَ وَمَارُوْتَ ۗ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنْ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوْلَآ اِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۗ فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهٖ ۗ وَمَا هُمْ بِضَاۤرِّيْنَ بِهٖ مِنْ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَيَتَعَلَّمُوْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۗ وَلَقَدْ عَلِمُوْا لَمَنِ اشْتَرٰىهُ مَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۗ وَلَبِئْسَ مَاشَرَوْا بِهٖٓ اَنْفُسَهُمْ ۗ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut. Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir.” Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu.

(QS. Al-Baqarah ayat 102)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement