Ahad 20 Aug 2017 02:12 WIB

Sebanyak 62 Warga Nigeria Tewas Akibat Penyakit Misterius

Rep: Kamran Dikrama/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Asuransi kesehatan warga Nigeria. Nigeria menjadi salah satu negara di Afrika yang kerap dilanda wabah penyakit menular.
Foto: pharmaccess
[ilustrasi] Asuransi kesehatan warga Nigeria. Nigeria menjadi salah satu negara di Afrika yang kerap dilanda wabah penyakit menular.

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA – Sedikitnya 62 orang di Nigeria tewas akibat penyakit yang belum diketahui. Otoritas kesehatan Nigeria segera melakukan penyelidikan dan penelitian terkait jenis penyakit yang menyebabkan puluhan warganya tewas tersebut. “Sekitar 62 orang kini tewas oleh penyakit misterius ini,” ungkap Komisaris Kesehatan Saka Yusuf, seperti dilaporkan laman Anadolu Agency, Sabtu (19/8).

Yusuf mengatakan, saat ini penelitian dan uji laboratorium masih dilakukan untuk memastikan jenis penyakit terkait. Namun yang pasti, kata dia menambahkan, sampel yang diuji menunjukkan hasil negatif untuk penyakit demam lassa. Lassa merupakan penyakit dengan gejala mencakup demam tinggi, pembengkakan, dan pendarahan.

Sumber penyakit lassa adalah virus yang dibawa oleh tikus. Saat ini lassa sedang melanda beberapa negara bagian di Nigeria, termasuk di Lagos dan Kwara Utara. Kendati demikian, jumlah kematian akibat penyakit ini masih sangat minim.

Yusuf menerangkan, warga yang terserang penyakit misterius ini mengalami beberapa gejala. “Ditemukan bahwa orang-orang yang terkena penyakit ini memiliki gejala umum, termasuk sakit perut, muntah, serta buang air besar,” katanya.

Saat ini, orang-orang yang terserang penyakit misterius ini telah dirawat secara intensif di Rumah Sakit Spesialis Negara Bagian Kogi. Di sana diagnosis empiris tentang keracunan makanan untuk menyingkirkan gastroenteritis juga telah dilakukan. “Mereka (para pasien), bagaimanapun, merespons dengan baik jajaran pengobatan yang dilembagakan,” kata Yusuf.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement