Ahad 20 Aug 2017 07:03 WIB

Kecelakaan Kereta di India Tewaskan 23 Orang

Rep: Marniati/ Red: Indira Rezkisari
Kereta ekspres tergelincir di dekat Khatauli di negara bagian Uttar Pradesh, India.
Foto: AP
Kereta ekspres tergelincir di dekat Khatauli di negara bagian Uttar Pradesh, India.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Sedikitnya 23 penumpang tewas dan 64 lainnya cedera setelah sebuah kereta ekspres tergelincir di India utara. Kecelakaan ini terjadi di dekat Khatauli di negara bagian Uttar Pradesh, sekitar 100km timur laut dari ibukota nasional, New Delhi.

"Saat ini operasi penyelamatan dan bantuan terus berlanjut," ujar seorang pejabat sipil di lokasi kecelakaan tersebut G S Priyadarshi seperti dilansir Aljazirah, Ahad (20/8).

Polisi kereta api dan sukarelawan setempat masih terlihat berusaha membantu penumpang keluar dari kereta ekspres yang terbalik, yang menghubungkan kota suci Hindu Haridwar dengan kota kuil Puri, di negara bagian Orissa bagian timur.

Menteri Perkeretaapian Suresh Prabhu memerintahkan penyelidikan untuk mengetahui penyebab tergelincirnya kereta api tersebut. "Tindakan tegas akan diambil. Saya secara pribadi memantau situasi, telah menginstruksikan perwira senior untuk segera mencapai lokasi dan memastikan operasi penyelamatan dan bantuan cepat," ujar Prabhu.

Menurutnya, pemerintah akan memberikan kompensasi sebesar 5.500 dolar AS untuk keluarga penumpang yang meninggal.

Perdana Menteri India Narendra Modi dalam akun Twitternya mengatakan bahwa dia sangat berduka dengan kecelakaan tersebut. Ia berharap keluarga korban tewas dapat diberi kekuatan serta bagi yang terluka segera diberi kesembuhan.

Kecelakaan kereta api biasa terjadi di India, dimana lebih dari 22 juta penumpang menggunakan sistem kereta api setiap hari. Lebih dari 250 orang terbunuh di seluruh negeri dalam kecelakaan kereta api pada tahun 2015 dan 2016. Pada bulan November, sebuah kecelakaan di Uttar Pradesh menewaskan 150 orang.

Pada bulan Juni, Reuters melaporkan bahwa peramalan keamanan 15 miliar yang direncanakan di jaringan kereta api India menghadapi penundaan karena perusahaan baja negara tidak dapat memenuhi permintaan untuk rel baru. Jaringan berada di tengah modernisasi lima tahun senilai  130 miliar dolar AS.

Pemerintah meluncurkan program perbaikan keamanan tambahan pada bulan Februari untuk mengatasi lonjakan kecelakaan kereta api dalam dua tahun terakhir yang menyatakan bahwa kecelakaan terjadi karena jalur yang tidak tepat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement