REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan kembali bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas masalah Timur Tengah. Pertemuan itu akan dilaksanakan pekan depan di Sochi, Rusia.
Menurut penyataan kantor Netanyahu pada Sabtu (19/8), Israel khawatir Iran sedang mencoba membangun pangkalan militer permanen di Suriah. Netanyahu mengatakan dalam sebuah pidato pekan lalu, Israel akan terus mengawasi perkembangan terkini dan akan bertindak melawan ancaman apapun.
Iran adalah musuh bebuyutan Israel, yang merupakan pendukung setia Presiden Suriah Bashar al-Assad dan diduga menyediakan milisi untuk membantu Assad. Sementara Rusia yang juga sekutu Assad, dianggap memegang keseimbangan kekuatan dalam mencapai kesepakatan mengenai masa depan Suriah.
Para pemimpin Israel menyalahkan Teheran atas terus meningkatnya ketegangan di wilayah Timur Tengah, selama enam tahun konflik Suriah. Israel khususnya menyalahkan pasukan Garda Revolusi atau pasukan Syiahnya, khususnya Hizbullah.
Netanyahu mengatakan, Israel telah melakukan lusinan serangan untuk mencegah penyelundupan senjata ke kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, melalui Suriah. Dua tahun lalu, Israel dan Rusia sepakat untuk mengoordinasikan tindakan militer di Suriah agar tidak terjadi perdagangan ilegal.