Senin 21 Aug 2017 03:27 WIB

Maskapai Saudi Gagal Angkut Jamaah Haji Qatar

Rep: Kabul Astuti/ Red: Indira Rezkisari
Saudi Arabian Airlines.
Foto: EPA
Saudi Arabian Airlines.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Maskapai Saudi Arabian Airlines tidak dapat mengangkut jamaah haji Qatar dari Doha, Qatar. Pihak berwenang Qatar pasalnya belum memberikan kuasa pada pesawat tersebut untuk mendarat di Bandara Internasional Hamad.

Direktur Jenderal Saudia Airlines Saleh Al Jasser mengatakan beberapa hari telah berlalu sejak maskapai tersebut mengajukan permintaan izin pendaratan, namun otoritas Doha belum memberikan respon. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Saudi Press Agency (SPA).

Al Jasser mengatakan Saudia Airlines mengirim permintaan izin pendaratan setelah Raja Salman memerintahkan maskapai tersebut untuk mengangkut jamaah haji Qatar dari Doha. Hal ini merupakan tindak lanjut atas mediasi Sheikh Qatari Abdullah bin Ali Al Thani dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada 17 Agustus, serta pertemuan dengan Raja Salman pada hari berikutnya.

Raja Salman juga telah memerintahkan perbatasan Saudi dengan Qatar dibuka bagi Muslim yang ingin menunaikan ibadah haji. Perintah ini termasuk menyediakan kendaraan untuk mengangkut jamaah haji, serta layanan akomodasi.

Dalam sebuah tweet pada Ahad (20/8), Sheikh Abdullah bin Ali Al Thani mengungkapkan penyesalan atas kejadian ini. "Saya menyesalkan pemblokiran pesawat Saudi dari Doha untuk mengangkut jamaah haji, dan saya berharap saudara-saudara di Qatar bekerja sama untuk memfasilitasi warga Qatar yang ingin berhaji," tulis Sheikh Abdullah, dilansir dari Arab News, Ahad (20/8).

Sheikh Abdullah meminta warga Qatar yang ingin menunaikan haji untuk memanfaatkan pilihan transportasi darat karena perbatasan Salwa telah dibuka bagi jamaah haji. Ia mengatakan, para jamaah haji dapat menghubungi nomor hotline yang dibuat pemerintah Saudi khusus untuk jamaah haji, pengunjung, dan pebisnis dari Qatar.

"Dengan izin Allah, keinginan semua orang yang ingin menunaikan ibadah haji akan terwujud dan kesempatan tersedia untuk memasuki Kerajaan Saudi melalui jalur darat (perbatasan Salwa), dan Al Ahsa, dan Bandara Dammam," kata Sheikh Abdullah.

Sebelumnya, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir menutup jalur penerbangan mereka untuk Qatar setelah memutuskan hubungan diplomatik dengan Doha, yang mereka tuduh terus menyimpan dan mendukung ideolog dan teroris ekstremis. Mereka juga menuduh Qatar menjalin hubungan dekat dengan Iran.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement