REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo mengaskan kasus penayangan bendera Indonesia secara terbalik di dalam buku panduan Sea Games 2017 dan di salah satu media massa Malaysia harus dikritisi dan diselidiki serius. Bahkan menurutnya, Malaysia tak cukup hanya dengan meminta maaf, tetapi harus menyelidiki lebih jauh.
"Malaysia tak cukup hanya dengan meminta maaf. Apakah benar persoalan ini hanya faktor ketidaksengajaan atau ada upaya adu domba kedua negara," tegas politikus yang juga menjabat sebagai manager tim nasional Pencak Silat itu, dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/8).
Lanjut Edhy, sebagai negara yang berbudaya, Indonesia bukan Bangsa yang sulit memaafkan. Tapi Indonesia perlu mengetahui apa yang terjadi sebenarnya. Sebab hal ini terjadi lebih dari satu kali. Oleh karena itu, Edhy menuntut kepada pemerintah Malaysia untuk menyelidiki secara hukum dalam menyikapi persoalan ini.
"Saya juga meminta kepada pemerintah Malaysia untuk menarik kembali buku yang sudah diedarkan tersebut, dan diganti dengan tampilan bendera Indonesia yang benar," tambahnya.
Sebab, kata Edhy, ini bukan persoalan sepele. Sea Games adalah event besar yang sudah berlangsung selama puluhan tahun. Sangat aneh dan amat disayangkan harus dinodai dengan persoalan semacam ini. Bagaimanapun, Merah Putih adalah identitas Bangsa Indonesia.