REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo berupaya mentradisikan adanya diskusi dengan tokoh-tokoh bangsa untuk membahas masalah-masalah kebangsaan.
"Presiden pernah menyampaikan bahwa dia ingin mentradisikan untuk diskusi dengan tokoh-tokoh bangsa, caranya adalah bertemu dengan tokoh-tokoh itu," kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/8).
Johan Budi menyebutkan adanya keinginan itu mungkin dapat menjawab mengapa mantan-mantan Presiden RI yaitu Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono dan BJ Habibie dapat berkumpul saat peringatan HUT Ke-72 Kemerdekaan RI. Johan menyebutkan Presiden Jokowi pernah melontarkan ide perlunya pertemuan antartokoh bangsa itu sejak beberapa waktu lalu.
"Ada suara-suara itu dan itu dilaksanakan Pak Presiden kemudian ada wadahnya dalam kaitannya dengan peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI dan Pak SBY, Habibie, Megawati, datang. Itu kesempatan atau titik awal untuk bertemu," kata Johan Budi.
Menurut dia, selama ini Presiden Jokowi juga sudah melakukan pertemuan dan diskusi dengan tokoh-tokoh bangsa untuk membahas masalah kebangsaan. "Mereka diajak diskusi, dan itu sudah dilakukan Presiden dengan ketemu SBY, ketemu Megawati, ketemu Habibie, ketemu Prabowo dan lainnya," katanya.
Menurut Johan, Jokowi ini merangkul semua tokoh dan membuat tradisi pertemuan dan diskusi dengan mereka. "Kalau sudah bertemu, kalau ada persoalan kebangsaan presiden ingin mentradisikan mengajak ngobrol para tokoh bangsa ini. Mengajak mereka untuk memberi masukan," katanya.
Mengenai kehadiran mantan Presiden SBY, Johan mengatakan dirinya sudah tahu rencana itu beberapa hari sebekumnya. "Saya tahu Pak SBY akan datang tiga-empat hari sebelum 17 Agustus 2017, saya dengar dari Pak Pratikno," kata Johan Budi.