REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ratusan orang terlihat memenuhi area luar Istana Westminster, Inggris, pada Senin (21/8). Mereka berbondong-bondong ingin mendengarkan dentangan terakhir Great Bell atau Big Ben untuk terakhir kalinya sebelum ikon Inggris ini memasuki masa restorasi selama empat tahun.
Ini merupakan periode diam terlama yang pernah dijalani Big Ben sejak bangunan ini berdiri 157 tahun lalu. Tak heran, dentangan 'terakhir' Big Ben ini terdengar sangat emosional bagi sebagian warga. Politikus Partai Buruh Inggris Stephen Pound bahkan terlihat tak kuasa untuk menahan air matanya.
"Ini merupakan momen yang sangat menyedihkan," kata Pound seperti dilansir Independent.
Politikus dari Partai Liberal Demokratik Tom Brake mengatakan waktu yang diperlukan untuk restorasi Big Ben memang cukup lama. Alasannya, proses pembongkaran, perombakan dan pengetesan jam yang menggerakkan bel Big Ben saja diperkirakan membutuhkan waktu dua tahun.
"Ini merupakan hambatan utama," ungkap Brake.
Meski 'diam' selama empat tahun, Big Ben tetap akan dibunyikan dalam acara-acara khusus seperti malam tahun baru dan hari peringatan. Big Ben juga diharapkan bisa berbunyi pada peringatan Hari Brexit untuk Uni Eropa pada 29 Maret 2019.
Restorasi Big Ben merupakan bagian dari upaya renovasi Elizabeth Tower. Renovasi ini juga meliputi instalasi lift dan perbaikan jarum jam pada Big Ben. Perbaikan juga dilakukan pada mesin dan pendulum jam Big Ben.
Total biaya untuk proses renovasi dan restorasi ini diperkirakan mencapai 29 juta euro atau sekitar Rp 457,6 miliar. Akan tetapi para anggota parlemen Inggris khawatir jika biaya tersebut bisa membengkak hingga 60 juta euro atau sekitar Rp 946,8 miliar.
"Karena saat ini kami masih dalam proses procurement, kami belum bisa memberi pernyataan soal estimasi anggaran yang diproyeksikan," ungkap juru bicara Commons.
Dentangan 'terakhir' Big Ben pada Senin (21/8) siang sekaligus menandakan dimulainya proses restorasi dan renovasi. Jika tepat waktu, Big Ben akan kembali berdentang secara normal pada 2021 mendatang.