REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Daerah yang mengalami kekurangan air bersih di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah pada musim kemarau ini bertambah luas.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Agus Sudaryono, sebelumnya hanya enam titik wilayah di Temanggung yang minta bantuan air bersih, tetapi sekarang bertambah menjadi 12 dusun. Sebanyak 12 dusun tersebut tersebar pada tujuh desa di lima kecamatan, yakni Pringsurat, Kandangan, Selopampang, Kaloran, dan Jumo.
"Kemungkinan masih banyak daerah lain yang belum melapor dan akan bertambah lagi," katanya di Temanggung, Selasa (22/8).
Menurut dia, dari sejumlah daerah yang mengalami kekurangan air bersih tersebut, Desa Tlogopucang di Kecamatan Kandangan mengalami kekeringan paling parah, karena di desa itu tidak memiliki sumber air. "Diharapkan ada aliran air dari mata air di Kecamatan Kledung ke Tlogopucang. Namun, sampai sekarang belum terealisasi," ujarnya.
Ia menuturkan daerah baru yang mengalami kekurangan air bersih tahun ini, yakni di Dusun Gowak, Desa Pingit, Kecamatan Pringsurat. Menurutnya, di daerah tersebut sudah ada air bersih yang disalurkan oleh Pamsimas. Namun, debit air Pamsimas yang mengalir ke rumah warga sudah mengecil, sehingga warga Dusun Gowak mulai kekurangan air bersih.
Dia mengatakan untuk mengatasi kekurangan air bersih di daerah yang mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun ini, BPBD Kabupaten Temanggung menganggarkan untuk mendistribusikan bantuan 450 tangki air bersih. "Jika dari anggaran yang tersedia belum mencukupi, kami akan menggandeng pihak swasta melalui dana CSR untuk mendistribusikan air bersih yang diperlukan," ujarnya.