Selasa 22 Aug 2017 12:51 WIB

Djarot: Pemprov DKI Harus Bangun Satu SLB di Tiap Kecamatan

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Andi Nur Aminah
Siswa penyandang disabilitas yang bersekolah di SLB (ilustrasi)
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Siswa penyandang disabilitas yang bersekolah di SLB (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan perjanjian kerja sama dengan Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) pada Selasa (22/8). Komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk menyiapkan sumber daya didik dalam mengenali dan memahami permasalahan dalam penanganan anak-anak berkebutuhan khusus akan dilakukan melalui pelatihan tenaga pendidik.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan semua anak-anak di Jakarta harus bersekolah. Termasuk anak yang berkebutuhan khusus.  "Saya perintahkan ke depan kita harus bangun di masing-masing wilayah kita bangun satu SLB, setiap kecamatan. Jadi ada 44 kecamatan dan sebelum itu terbangun saya minta ada sekolah yang menyediakan satu ruangan khusus untuk menerima anak-anak yang berkebutuhan khusus," ujar Djarot di Balai Kota, Selasa (22/8).

Ia meminta pada Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Sopan Adrianto untuk mendata anak berkebutuhan khusus yang tidak mampu agar mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Selain itu, pembangunan SLB bila perlu diajukan pada 2018. Caranya, sambung Djarot, dapat mengalihkan fungsi gedung yang di-regrouping kemudian dialihkan menjadi SLB.

"SLB negeri (berjumlah) delapan, kita akan perbanyak SLB negeri satu kecamatan satu. Kemudian untuk mengatasi keterbatasan ini beberapa sekolah menyiadakan kelas berkebutuhan khusus," katanya.

Sementara itu, Ketua YPAC Purnamawati Muki Reksoprodjo menyatakan yayasan membekali diri dengan tenaga-tenaga SDM berpengalaman dalam menghadapi anak berkebutuhan khusus. "Kami YPAC Jakarta siap menjadi Pusat Rujukan dan Pelatihan bagi para guru yang bertugas melayani anak-anak di sekolah yang menerima inklusi," ujar Purnamawati, Selasa (21/8).

Ia berharap hal tersebut dapat meningkatkan perhatian masyarakat secara keseluruhan terhadap kebutuhan dan penanganan anak berkebutuhan khusus dalam pendidikannya. "Kami mengundang bapak/ibu para pengambil keputusan untuk berkunjung ke YPAC Jakarta, guna mengenali kesiapan sarana untuk penyelenggaraan pelatihan para guru dan orang tua yang akan menerima anak berkebutuhan khusus di sekolah masing-masing,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement