Rabu 23 Aug 2017 10:08 WIB

Dedi Mulyadi: Pilgub Jabar Bukan Hanya Diukur dari Survei

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ilham Tirta
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi masih optimistis memiliki peluang besar dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 mendatang. Meskipun dalam setiap survei yang dirilis lembaga penelitian, nama Dedi Mulyadi tidak pernah berada di posisi teratas, baik tingkat elektabilitas maupun popularitas.

Dedi menilai survei bukanlah menjadi satu-satunya tolak ukur keberhasilan Pilgub. Apalagi, nyatanya di Jawa Barat hasil survei tidak menjamin kemenangan, seperti yang terjadi pada dua kali periode Pilgub ke belakang.

"Di Jawa Barat dua kali yang menang survei kalah. Pertama Pak Danny Setiawan tahun 2008, katanya dipasangkan siapa saja menurut survei pasti menang. Tahun 2013 Dede Yusuf juga. Tapi ternyata kalah," kata Dedi di sela-sela kunjungannya ke Kantor DPD Golkar Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa (22/8), kemarin.

Berdasarkan pengalaman tersebut, Dedi menilai peluang kemenangan bukan hanya diukur lewat survei. Tapi juga upaya langsung di lapangan menjangkau masyarakat. Hal tersebutlah yang dikatakannya akan dikejar Partai Golkar untuk memperoleh kemenangan Pilgub Jawa Barat. Yakni kemenangan nyata di lapangan bukan kemenangan survei.