REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan masyarakat dan diaspora Indonesia yang berdiam di Kota Salem, negara bagian Oregon, Amerika Serikat, secara antusias melakukan upacara memperingati kemerdekaan Indonesia pada tanggal 20 Agustus lalu di lapangan umum kota tersebut. Uniknya, hampir seluruh petugas dan paduan suara upacara di negara Paman Sam tersebut adalah mahasiswa asal Papua yang sedang studi di Corban University dan Oregon State University.
Putra-putri Papua yang terlibat adalah petugas komandan upacara oleh Christian Bisay, selaku pembaca Pembukaan UUD 1945 adalah Veronika Toman, Yuleki Wenda sebagai pembawa naskah Pancasila, dan Ollen Kogoya yang bertugas memimpin 20 petugas paduan suara yang membawakan lagu-lagu kebangsaan Indonesia.
Kegiatan upacara berlangsung sederhana namun sangat khidmat. Konsul Jenderal RI San Francisco Ardi Hermawan pada saat memberikan amanat upacara menyampaikan berbagai pencapaian Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Jokowi, seperti keberhasilan menekan inflasi, pertumbuhan ekonomi yang positif, pembangunan infrastruktur yang saat ini dilakukan di seluruh wilayah Indonesia terutama di luar Pulau Jawa. Hal yang mendapatkan sambutan meriah adalah ketika disampaikan bahwa harga bahan bakar di Papua saat ini sudah sama dengan harga di Pulau Jawa.
Peserta upacara semakin terharu ketika paduan suara mahasiswa Papua menyanyikan lagu-lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta, maupun lagu-lagu kebangsaan dengan sepenuh hati. Walaupun jauh dari keluarga dan tanah air, mereka tetap bersemangat pada saat latihan dan ketika berlangsungnya upacara. Suasana haru terutama dirasakan ketika mereka menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan lagu nasional seperti “Tanah Airku”, “Dari Sabang Sampai Merauke”, dan lagu-lagu lainnya.
Kegiatan upacara kemudian dilanjutkan dengan berbagai perlombaan khas 17 Agustus di Indonesia seperti tarik tambang, lari karung, bakiak, dan lain-lain yang diikuti oleh seluruh mahasiswa Papua, masyarakat, diaspora Indonesia, maupun masyarakat AS yang sengaja hadir untuk memeriahkan upacara kemerdekaan Indonesia.
Diaspora Indonesia Lies Wattimena menyampaikan terimakasih atas keterlibatan KJRI San Francisco dalam penyelenggaraan upacara kemerdekaan Indonesia yang baru pertama kalinya dilakukan di Salem ini. Lies menyampaikan bahwa pihaknya sengaja melibatkan mahasiswa Papua dalam upacara pertama ini karena mereka merupakan generasi muda Indonesia yang cerdas, berbakat, dan mencintai negara secara tulus.
Kegiatan upacara kemerdekaan RI untuk pertama kalinya di Salem ini diselenggarakan oleh KJRI San Francisco yang dibantu oleh diaspora Indonesia Lies Wattimena dan mahasiswa Papua yang sedang belajar di Corban University.
Seluruh mahasiswa Papua yang melanjutkan studi di negara bagian Oregon memperoleh beasiswa dari Pemprov Papua dalam menyelesaikan pendidikan sarjana mereka. Walaupun menghadapi liburan musim panas selama tiga bulan, banyak diantara mereka yang memilih untuk mengambil semester pendek di kampus agar dapat menyelesaikan pendidikan secepat mungkin.