Rabu 23 Aug 2017 12:14 WIB

'Masyarakat Tetap Curiga Meski Polisi Bongkar Kasus Novel'

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan (kiri) bersama istri Rina Emilda (kanan) dan anak bungsunya saat ditemui di Singapura, Selasa (15/8).
Foto: Antara/Monalisa
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan (kiri) bersama istri Rina Emilda (kanan) dan anak bungsunya saat ditemui di Singapura, Selasa (15/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar meyakini, masyarakat Indonesia akan tetap menaruh curiga terhadap kepolisian, meskipun mampu membongkar kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Itu tak lain karena polisi terkesan berlarut-larut dalam upaya penyelesaian kasus yang sudah lebih dari empat bulan itu.

"Jika begini caranya, seandainya kasus itu terbongkar pun masyatakat akan tetap curiga dan tidak puas dengan kinerjanya (polisi)," kata Bambang saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (23/8).

Menurut Bambang, masyarakat akan lebih curiga setelah Polri terlihat takut didampingi oleh tim gabungan pencari fakta (TGPF) dalam pengungkapan kasus Novel. Padahal, semestinya polisi berterima kasih saat ada masyarakat yang ingin berpartisipasi demi meringankan bebannya.

Bambang menambahkan, polisi seharusnya lebih mempertimbangkan kecurigaan masyarakat yang mungkin timbul di masyarakat akibat kejanggalan-kejanggalan yang ada. Dibanding, polisi melindungi oknum pejabat tinggi yang diduga tetlibat dalam kasus penganiayaan terhadap Novel.

"Hal demikian seharusnya dipertimbangkan lebih penting oleh Polri, dibanding seandai nya ada pihak-pihak atau oknum pejabat tinggi yang mungkin terkait dengan kasus Novel tersebut," ucap Bambang.

Seperti diketahui, Novel Baswedan diserang dengan air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April lalu sepulang dari salat subuh di masjid dekat rumahnya. Namun, hingga saat ini kasus tersebut tak kunjung menemukan titik terang. Meskipun polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap Novel di Singapura.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement