Rabu 23 Aug 2017 14:27 WIB

Baznas Salurkan Beasiswa 270 Mahasiswa di Pariaman

Pembayaran zakat di Baznas
Foto: Prayogi/Republika
Pembayaran zakat di Baznas

REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN, SUMBAR -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pariaman, Sumatera Barat, menyalurkan beasiswa pendidikan sebesar Rp 405 juta lewat program Pariaman Cerdas kepada 270 orang mahasiswa di kota itu.

"Bantuan beasiswa pendidikan tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah daerah kepada masyarakat khususnya mahasiswa dalam memajukan dunia pendidikan," kata Wali Kota Pariaman, Mukhlis Rahman di Pariaman, Rabu.

Setiap mahasiswa menerima beasiswa sebesar Rp 1,5 juta untuk membantu proses pendidikan yang sedang ditempuh. Penyaluran beasiswa tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menempuh dunia pendidikan.

"Insya Allah pendidikan yang tinggi dan berkualitas bisa mengubah kondisi pribadi keluarga dan bahkan masyarakat luas," ujarnya.

Ketua Baznas setempat, Humahyun Akbar Tanjung mengatakan, penyaluran beasiswa pariaman cerdas tersebut merupakan tahap pertama. Secara umum, ujar dia anggaran itu dihimpun dari zakat para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintah Kota Pariaman.

Baznas Kota Pariaman, lanjutnya setiap tahun rutin memberikan berbagai bantuan kepada masyarakat diantaranya Pariaman Cerdas, Pariaman Taqwa, Pariaman Makmur dan lainnya.

"Khusus program pariaman cerdas, Baznas menganggarkan sebesar 35 persen dari keseluruhan dana yang terkumpul setiap tahunnya," sebutnya.

Beasiswa tersebut pada dasarnya hanya diberikan kepada mahasiswa yang berprestasi namun terkendala dari segi ekonomi. Terkait masih ditemukan adanya mahasiswa yang menerima bantuan beasiswa lebih dari satu kali, pihaknya tidak menampik.

"Dalam aturannya memang tidak dibenarkan menerima lebih dari satu kali, namun jika tidak ada calon penerima lain yang mengusulkan proposal hal itu bisa diterapkan," terang dia.

Hingga Juli 2017, anggaran yang telah berhasil dikumpulkan mencapai Rp 3,9 miliar. Setiap bulannya dana yang dihimpun mencapai Rp 300 juta.

Sementara itu, Nur Afriani salah seorang mahasiswa penerima beasiswa mengatakan berterimakasih kepada pemerintah daerah dan Baznas atas kepedulian dunia pendidikan.

"Setiap mahasiswa menerima Rp 1,5 juta, dengan syarat mengajukan proposal permohonan, foto kopi Kartu Tanda Penduduk, kartu mahasiswa, dan transkrip nilai," ujar dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement