Rabu 23 Aug 2017 16:19 WIB

Pernikahan Anak Budi Waseso-Budi Gunawan Bukan Dijodohkan

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Indira Rezkisari
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal (Pol.) Budi Waseso
Foto: ABC News
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal (Pol.) Budi Waseso

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso menyebut pernikahan putrinya dengan putra Kepala Badan Intilejen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan bukan karena dijodohkan. Pada pernikahan anaknya tersebut, Budi turut mengundang petinggi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Presiden Joko Widodo.

"Kata siapa dijodohkan? Nggak ada, enak saja. Mungkin yang jodohin wartawan. Masak di zaman modern mau dijodoh-jodohin," ujar dia sembari tertawa di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (23/8).

Menurut dia, jodoh itu ada di tangan Tuhan. Siapa pun itu, lanjut Budi, pada akhirnya orang tua ingin mendoakan anak-anaknya. Ia juga meminta doa restu untuk pernikahan anaknya itu.

"Itu kan ibarat jodoh di tangan Tuhan. Jadi mohon doa restunya. Siapapun pada akhirnya orang tua ingin mendoakan anak-anaknya, jodoh itu kan bukan saya yang menentukan," tambah dia.

Ia kemudian menyebutkan akan mengundang petinggi Polri dan juga Presiden Jokowi. Menurut Budi, sebagai komandan dirinya, Presiden harus diundang. Selain itu, ia juga turut mengundang anak buahnya.

"Saya kan orang Polri, masak Kapolri nggak diundang. Saya kan berada di bawah Presiden, komandan saya harus diundang dong," kata Budi.

Rencananya, putra dan putri kedua perwira tinggi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) itu akan menikah pada 2 September mendatang.

Republika.co.id mendapat kabar tersebut dari foto undangan pernikahan antara Nindya Nur Prasasti, anak Budi Waseso, dengan Mochamad Herviano Widyatama, putra Budi Gunawan. Pada undangan tersebut, resepsi pernikahan akan diadakan di Birawa Assembly Hall Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (2/9) mendatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement