Rabu 23 Aug 2017 18:21 WIB

Di Kudus, Belum Terlihat Lonjakan Permintaan Hewan Kurban

Hewan Kurban
Foto: Republika/Agung
Hewan Kurban

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transaksi penjualan hewan kurban di pasar ternak di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dinilai sejumlah pedagang cenderung sepi dan belum terlihat ada lonjakan permintaan, meskipun mendekati Hari Raya Idul Adha.

Masri, salah seorang pedagang kerbau ditemui di Pasar Ternak Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, di Kudus, Rabu (23/8), mengakui, dari tiga ekor kerbau yang dibawa justru belum laku sama sekali. "Biasanya, momen seperti ini banyak petani yang membeli kerbau untuk dijadikan hewan peliharaan," ujarnya.

Ia memperkirakan, hasil panen mereka kurang memuaskan, sehingga tidak banyak yang membelanjakan ke pasar ternak.

Sementara pembeli untuk dijadikan hewan kurban, katanya, masih sepi, hanya terlihat beberapa pedagang yang bertransaksi dengan pembeli yang hendak dijadikan hewan kurban.

Beberapa orang yang hendak mencari hewan kurban juga terlihat hanya melihat-lihat saja dan belum menawar.

Padahal, kata dia, harga jualnya cenderung stabil, berkisar antara Rp17 juta hingga Rp21 juta sesuai dengan bobot dan penampilan serta kesehatan kerbau.

Kondisi berbeda dialami Parlan, salah seorang penjual sapi mengakui, masih beruntung bisa menjual enam ekor sapi dari tujuh sapi yang dibawa.

Hanya saja, kata dia, pembelinya bukan masyarakat umum yang hendak berkurban, melainkan pedagang yang hendak menjualnya kembali ke luar kota.

"Kalaupun ada masyarakat umum, biasanya petani yang memang dijadikan hewan peliharaan di rumah setelah musim panen," ujarnya.

Pada musim pasaran hewan ternak sebelumnya, kata dia, semua hewan ternak yang dibawa selalu habis terjual, sedangkan saat ini masih tersisa.

Untuk harga jual sapi, kata dia, cenderung stabil, karena harga jualnya disesuaikan dengan bobot ternak serta kesehatan dan penampilannya.

Ia mencontohkan, sapi brahman dengan bobot 460 kilogram dijual Rp20,5 juta, sedangkan yang lebih kecil dijual Rp18 juta per ekornya.

Ia memperkirakan, lonjakan permintaan akan terjadi pada hari pasaran berikutnya, yakni setiap kliwon.

Tugiyono, pedagang kambing mengakui, permintaan kambing masih sepi karena dari 10 ekor yang dibawa baru laku tiga ekor.

Hari pasaran hewan sebelumnya, kata dia, justru bisa menjual hingga enam ekor.

Untuk harga jual kambing, kata dia, bervariasi, antara Rp1,6 juta hingga Rp2 juta sesuai ukuran dan penampilan ternaknya.

Ia berharap, pada hari pasaran berikutnya permintaan kambing bisa meningkat, karena rencananya juga akan membawa kambing dalam jumlah banyak.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement