Rabu 23 Aug 2017 18:43 WIB

Penjualan Hewan Kurban di Tasikmalaya Terus Turun

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ilham Tirta
Hewan kurban. (Ilustrasi).
Foto: Yusran Uccang/Antara
Hewan kurban. (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Memasuki perayaan Idul Adha, penjualan hewan kurban ternyata tak mengalami peningkatan. Bahkan, angka penjualan cenderung mengalami penurunan selama tiga tahun belakangan. Tercatat angka penjualan turun hingga 30 persen.

Hal tersebut disampaikan oleh Penanggungjawab PT Lintas Nusa dan Dilar Lintas Raya, Uus Husni yang bergerak di bidang penjualan hewan, termasuk pada periode kurban ini. Uus mengatakan, persiapan penggemukan sapi sebenarnya sudah dilakukan dua bulan sebelum Idul Adha. Tetapi penjualan tak kunjung meningkat. Penjualan sapi kurban darinya hanya berada di angka 130 ekor saja.

"Penjualan dua tahun ini menurun, daya beli masyarakat berat. Penurunan sampai 30 persen sejak 3 tahun terakhir. Dulu bisa sampai 400-500 ekor dalam Idul Adha. Sekarang paling cepat 130 ekor dari H-2 bulan," katanya pada wartawan dalam sidak hewan kurban oleh Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Tasik, Rabu (23/8).

Perusahaan penggemukannya biasanya menjual sapi per ekornya di harga 19 juta rupiah. Asal sapi bersal dari Bali, Jawa Tengah atau Jawa Timur. Ia sendiri mengaku kesulitan mencari sapi dari Tasikmalaya.

"Sapi lokal semakin susah, karena konsumsi lokal saja di Jabar sudah susah, makanya sapi yang ke Pasar Cikurubuk itu dari Australia," ucapnya.

Kepala Distankan Kota Tasik, Deddy S Bisqat mengimbau supaya masyarakat memilih hewan kurban sesuai syariat Islam, yaitu tidak cacat, sehat, dan gigi terlihat sudah copot dan berganti. Tak hanya itu, pedagang yang menjual hewan kurban dari luar Tasik wajib menyertakan surat keterangan sehat.

"Selain melihat kondisi hewan dari pedagan, kami tanyakan izin keluar masuk hewan dokumennya kalau tidak ada, kami berikan waktu, sebab utamanya untuk keamanan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement