Rabu 23 Aug 2017 21:23 WIB

2018, Anggota MDRT Ditargetkan Capai 2.600 Orang

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim (tengah) bersama Country Chair Million Dollar Round Table (MDRT) Indonesia Aryani P.Razik (kiri) dan Chairman of MDRT Day 2017 Miliana (kanan), memberi keterangan pers terkait MDRT Day 2017 di Jakarta, Jumat (31/7).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim (tengah) bersama Country Chair Million Dollar Round Table (MDRT) Indonesia Aryani P.Razik (kiri) dan Chairman of MDRT Day 2017 Miliana (kanan), memberi keterangan pers terkait MDRT Day 2017 di Jakarta, Jumat (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setelah mencatat pertumbuhan signifikan sepanjang tahun ini, agen asuransi jiwa yang bergabung dalam perkumpulan agen profesional, Million Dollar Round Table (MDRT), diharapkan tumbuh dua kali lipat di tahun depan.

Jumlah agen asuransi jiwa yang tergabung dalam wadah MDRT di Indonesia tahun 2017 mencapai 1.367 atau mengalami peningkatan 47 persen dibandingkan dengan total anggota MDRT tahun 2016 sebesar 928 anggota.

“Tahun depan kami harapkan bisa tumbuh 100 persen (kira-kira 2.600 anggota). Kami optimis karena asosiasi (AAJI) juga satu visi dengan kami (komite MDRT) untuk mendorong perusahaan lokal agar membantu agennya untuk terdaftar dalam keanggotaan MDRT Indonesia,” ungkap Country Chair MDRT Indonesia Aryani P Razik berdasarkan rilis kepada republika.co.id, di Jakarta, Rabu (23/8).

Aryani menyebutkan, dengan jumlah keanggotaan MDRT saat ini, Indonesia masuk dalam peringkat ketiga untuk kawasan ASEAN. Adapun jumlah agen asuransi jiwa tersertifikasi dalam MDRT di negara ASEAN, posisi pertama adalah Filipina dengan jumlah anggota 1.556 anggota, posisi kedua Thailand 1.541 anggota, lndonesia 1.367 anggota, Vietnam 1.274 anggota, Singapura 1.086 anggota, dan Malaysia 1.041 anggota.

Lucy Dewani, Zone Chair MDRT South East Asia di kesempatan yang sama mengatakan, posisi keanggotaan MDRT Indonesia akan merajai Asia dalam dua hingga tiga tahun yang akan datang. Sebabnya, potensi agen asuransi di Indonesia masih sangat besar dan belum semua perusahaan asuransi mengenal MDRT.

“Pertumbuhan anggota MDRT di Asia cukup signifikan, 7 persen. Indonesia bisa jadi nomor satu karena pasar kita besar. Tahun ini saja anggota MDRT kita bisa tumbuh 47 persen, jadi dalam 2-3 tahun ke depan kita bisa jadi nomor 1 di Asia.,” ujar Lucy.

Aryani menambahkan, saat ini anggota MDRT Indonesia masih didominasi oleh perusahaan joint venture. Sementara perusahaan asuransi lokal yang mendaftarkan agenya ke MDRT baru tiga perusahaan yakni PT Asuransi Jiwasraya (Persero), PT BNI Life Insurance, dan PT Asuransi Sinar Mas.

Memang, untuk menjadi anggota MDRT, diharuskan membayar biaya pendaftaran sebesar 550 dolar AS. Selain itu juga seorang agen asuransi harus memenuhi target produksi premi. Seorang agen asuransi harus berhasil mengumpulkan premi sebesar Rp 542,57 juta untuk menjadi anggota MDRT.

Nilai ini merupakan akumulasi premi pertama dalam satu tahun. Sedangkan untuk masuk ke level yang lebih tinggi yakni Court of The Table, jumlah preminya harus mencapai Rp 1,63 miliar. Dan, untuk menduduki level tertinggi yakni Top of The Table, seorang agen harus bisa mengumpulkan premi sebesar Rp 3,25 miliar.

Sementara Chairman of MDRT Day 2017, Miliana mengungkapkan, dalam acara MDRT Day tahun ini diikuti oleh 3.700 peserta yang didominasi oleh agen asuransi jiwa dari sekitar 14 perusahaan. “Melihat animo yang tinggi dari agen asuransi, untuk penyelenggaraan tahun-tahun berikut kami optimis bisa mencapai 5000 peserta, bahkan hingga 30 ribu peserta. Karena jumlah agen yang tersertifikasi saja lebih dari 500 ribu agen,” tegas Miliana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement