Kamis 24 Aug 2017 07:27 WIB

Usung Cagub Jabar, PKB Siap Bareng Koalisi Pemerintah

Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda (dua dari kiri) bersama sejumlah kandidat Pilgub Jabar dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) PKB Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Foto: DPP PKB
Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda (dua dari kiri) bersama sejumlah kandidat Pilgub Jabar dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) PKB Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Barat terus mematangkan strategi dalam menghadapi pemilihan gubernur (Pilgub) Jabar 2018. Partai berlambang bumi dengan sembilan bintang itu siap bekerja sama dengan partai koalisi pendukung pemerintah.

“Kami menilai komunikasi dengan partai koalisi pendukung pemerintah selama ini berjalan dengan baik. Dengan demikian kalau kami harus berkoalisi dengan mereka dalam Pilkada Jabar 2018 tentu sudah tidak membutuhkan adaptasi lagi. Kami langsung bisa kerja bersama,” ujar Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda, di Bandung,  melalui rilisnya yang dikirimkan ke Republika.co.id.

Huda menjelaskan hingga saat ini PKB masih melakukan komunikasi dengan sejumlah kandidat yang hendak maju dalam Pilgub Jabar. Komunikasi itu dilakukan baik secara formal maupun informal.  Secara formal pihaknya telah mengundang sejumlah kandidat untuk hadir dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) PKB di Bekasi beberapa waktu lalu. Saat itu beberapa calon di antaranya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil serta Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyempatkan diri hadir dan berkomunikasi dengan sejumlah elit PKB. 

“Selain itu hampir tiap hari kami melakukan komunikasi informasi dengan para calon untuk menyamakan visi dan misi dalam membangun Jawa Barat,” katanya.

Saat ini beberapa tokoh secara terbuka menyatakan siap maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat. Mereka adalah Dedi Mulyadi, Ridwan Kamil, Dedy Mizwar, hingga Achmad Syaichu. Bahkan beberapa nama telah mengalang dukungan partai politik untuk memenuhi dukungan minimal sebesar 20% kursi di parlemen.  Dedy Mulyadi santer dikabarkan bakal diusung koalisi Partai Golkar dan PDI Perjuangan, Dedy Mizwar bakal menjadi koalisi Partai Gerindra, Demokrat, dan PKS, sedangkan Ridwan Kamil menjajaki kerja sama dengan PKB, PPP, dan NasDem.

Terkait peta koalisi, Huda menegaskan masih sangat cair. Saat ini belum ada satu pun parpol yang deklarasi formal mendukung calon tertentu. Dengan demikian semua kemungkinan masih bisa terjadi hingga batas akhir pendaftaran calon gubernur dan calon wakil gubernur ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

PKB sendiri lanjut Huda siap bekerja sama dengan partai mana pun dalam mengusung calon terbaik dalam Pilgub Jabar. “Kalau masalah koalisi PKB masih sangat terbuka bekerja sama dengan partai lain utamanya partai pendukung pemerintah karena selama ini komunikasi telah terjalin dengan baik,” katanya.                       

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement