REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Untuk menjadi bandara embarkasi haji penuh, Bandara Radin Inten II Branti Lampung harus menjadi bandara internasional terlebih dahulu. Proses persiapan peralihan menuju bandara internasional masih menunggu keputusan presiden.
Seusai rapat berbagai instansi terkait, Kamis (24/8), Kepala Bandara Radin Inten II Branti Satimin mengatakan, lima kementrian sudah meninjau keberadaan bandara dan pada prinsipnya mendukung menjadi bandara internasional. “Tinggal menunggu keputusan presiden,” katanya.
Lima menteri terkait yang telah mengunjungi bandara tersebut, yakni Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, dan Kementerian Keuangan. Mereka meninjau sarana dan prasarana bandara termasuk kesiapan Imigrasi dan Bea dan Cukai.
Sedangkan Dinas Perhubungan (Dishub) Lampung menargetkan tahun depan Bandara Radin Inten II Lampung sudah berubah status dari bandara embarkasi haji antara menuju bandara embarkasi haji penuh. Namun, Kepala Dishub Lampung Qudrotul Ikhwan mengatakan, untuk menuju bandara embarkasi haji penuh, status bandara tersebut harus menjadi bandara internasional.
Pada rapat denganpihak Bandara Radin Inten II dan pihak terkait, ia mengatakan sebelum keluarnya SK dari presiden soal peralihan status semuanya tetap berproses dan terus berkoordinasi hingga progres penyelesaiannya tahun depan. "Makanya, kita tetap rapatkan," ujarnya.
Menurut dia, seluruh persiapan menuju bandara internasional dan bandara embarkasi haji penuh, semua pihak terkait tersebut berkoordinasi menyiapkan semua kebutuhan menuju peralihan status bandara sebelum keputusan presiden keluar.