Kamis 24 Aug 2017 14:06 WIB

Baznas Bentuk Ikatan Alumni Beasiswa

Peluncuran Ikatan Alumni Beasiswa Baznas di Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/8).
Foto: Dok Baznas
Peluncuran Ikatan Alumni Beasiswa Baznas di Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mendeklarasikan pembentukan Ikatan Alumni Beasiswa Baznas (IABB), di Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/8). Deklarasi dan pembentukan IABB ini sebagai wadah dan organisasi silaturahim untuk mempersatukan alumni penerima beasiswa Baznas.

"Organisasi alumni ini diinisiasi oleh para alumni penerima beasiswa Baznas yang telah  menyelesaikan proses akademik di sejumlah perguruan  tinggi ternama di Indonesia," ujar Direktur Koordinasi Pendistribusian, Pendayagunaan, Renbang dan Diklat Zakat Nasional, M Nasir Tajang, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (24/8).

Nasir mengatakan alumni penerima beasiswa Baznas berasal dari program Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS) dan Kaderisasi Seribu Ulama (KSU). Total alumni peserta beasiswa Baznas yang menginisiasi IABB sebanyak 73 orang, 39 orang berasal dari program SKSS dan 34 orang berasal dari program KSU yang berasal dari 16 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Nasir merinci perguruan tinggi tersebut yakni Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Surabaya, Perguruan Tinggi Ilmu Alquran, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Ibn Khaldun, Universitas Islam Negeri Jakarta, Universitas Islam Negeri Malang, Universitas Islam Negeri Yogyakarta, Universitas Airlangga, Universitas Islam Bandung, Universitas Azzahra, Universitas Padjajaran, UNU Surakarta, dan Universitas Terbuka. Tujuan dibentuk IABB ini, kata dia, antara lain meningkatkan kompetensi dan profesionalitas alumni beasiswa Baznas, membantu Baznas dalam membina penerima beasiswa, dan berkontribusi dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap zakat. "Hingga saat ini Baznas telah meluluskan ratusan penerima beasiswa. Dengan dibentuknya Ikatan Alumni Beasiswa Baznas diharapkan para alumni dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh mereka untuk mengabdi kepada umat, bangsa dan negara," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-72, Baznas menggelar Festival Zakat dan Baznas Award 2017. Kampanye akbar bertajuk Zakat untuk Indonesia ini melibatkan seribuan lebih pegiat zakat yang terdiri atas Baznas pusat yang menaungi 594 Unit Pengumpul Zakat (UPZ), 34 Baznas provinsi, 514 Baznas kabupaten/kota, dan 46 lembaga amil zakat (LAZ).

“Ini adalah kampanye akbar mengawal kebangkitan zakat, agar masyarakat semakin menyadari kewajiban menunaikan rukun Islam ketiga melalui lembaga-lembaga resmi,” kata Wakil Ketua Baznas, Zainulbahar Noor.

Acara tersebut digelar selama tiga hari berturut-turut pada 23, 24, dan 25 Agustus 2017 di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. “Sejak Jumat lalu, penyebaran informasi, surat undangan serta pemberitahuan telah kami sebar melalui media sosial, email, pos, dan sebagainya. Dan hari ini kami umumkan melalu konferensi pers ke media,” kata dia.

Menurut Zainul, kegiatan besar yang mengundang banyak instansi zakat ini, adalah yang pertama di Indonesia. “Kita berharap potensi zakat yang mencapai 90 triliun rupiah ini bisa terhimpun melalui sinergi para pegiat zakat dari pusat sampai daerah,” kata dia.

Apalagi, kata dia, Presiden Jokowi memiliki kepedulian besar terhadap upaya pengentasan kemiskinan, salah satunya melalui instrumen zakat. “Beliau langsung memberikan contoh dengan membayarkan zakat di Istana bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan mengajak serta para menteri dan pejabat eselon satu dan dua serta para pengusaha,” ujar mantan Duta Besar RI untuk Yordania sekaligus Irak ini.

Ketua Panitia Festival Zakat dan Baznas Award 2017, Jaja Jaelani, mengatakan puncak acara akan dilangsungkan pada malam penganugerahan Baznas Award 2017, Jumat (25/8). Dia mengatakan edukasi zakat menjadi bagian penting dalam upaya sosialisasi sekaligus meningkatkan pemahaman dan kesadaran untuk berzakat sejak dini. Namun sayang, edukasi zakat dinilainya masih minim dan monoton. Minimnya alat peraga edukasi zakat menyebabkan kurang masifnya gerakan berzakat hingga kalangan anak-anak. Dasar inilah yang mendorong Baznas menggelar lomba pembuatan boardgame. “Basnas mengajak masyarakat untuk berinovasi agar kesadaran tentang zakat mulai bangkit sejak anak-anak hingga dewasa,” ujar Jaja.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement