REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK --- Usulan untuk menyingkirkan monument tokoh konfederasi yang berjung pada kerusuhan di Charlottesville, mulai merambah ke kawasan lainnya. Di Kota New York, juga muncul wacana untuk menyingkirkan patung yang dianggap sebagai simbol kebencian, yakni Christopher Columbus.
Seperti dilansir dari MSN, Wali Kota New York Bill de Blasio telah mengumumkan peninjaun selama 90 hari ke depan. Peninjauan dilakukan oleh sebuah komisi “simbol kebencian” pada properti kota. Menyusul pada aksi protes di Charlottesville yang menuai aksi protes dari kelompok supremasi kulit putih. Yakni patung seorang tokoh jenderal konfederasi Robert E. Lee.
Sebuah patung Christopher Columbus, yang banyak dikenal sebagai penemu benua Amerika mulai banyak dipertanyakan. Patung setinggi 76 kaki terletak di jantung lingkaran Columbus Manhattan.
Juru bicara Dewan Kota New York Melissa Mark Viverito mengatakan, bahwa sejarah Columbus dan perlakuan terhadap suku asli setempat perlu dikaji ulang. “Saya akan menunggu komisi, seperti yang saya katakana bahwa Columbus merupakan figur yang kontroversial bagi kita semua. Terutama di Karibia. Maka dari itu kita harus meninjau ulang, terutama jika kita hendak melihat sejarah secara lebih jernih,” tuturnya.