Jumat 25 Aug 2017 08:57 WIB

Pesanan Hewan Kurban di Palu Meningkat

Hewan kurban. (Ilustrasi).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Hewan kurban. (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Para pedagang mengaku pesanan hewan kurban menjelang hari raya Idul Adha 1438 Hijriah di Palu, Sulawesi Tengah meningkat dibandingkan hari-hari sebelumnya. Syahril, seorang pedagang di pasar hewan di Kecamatan Palu Barat mengatakan, permintaan hewan kurban maupun untuk daging yang akan dijual di pasar-pasar tradisional setiap hari meningkat.

"Dalam pekan ini mendapat banyak pesanan, khususnya sapi kurban yang akan dikonsumsi pada hari raya," katanya, Jumat (25/8).

Hingga saat ini, Syahril sudah menerima pesanan hewan kurban sebanyak 20 ekor. Biasanya, pada hari-hari raya permintaan sapi potong di Palu mencapai 200 ekor.

Semua ternak sapi yang diperjual-belikan di Ibu Kota Provinsi Sulteng dipasok para pedagang dari sejumlah kabupaten di daerah ini. Paling banyak didatangkan dari Kabupaten Banggai. Banggai selama ini merupakan sentra pengembangan ternak sapi potong terbesar di Sulteng. Menyusul kabupaten lainnya, termasuk Donggala, Sigi, Morowali, Parimo, dan Tojo Unauna.

Untuk kebutuhan masyarakat di Sulteng, Syahril menjamin bisa dipenuhi sendiri oleh ternak-ternak sapi yang dikembangkan para petani di provinsi ini. Data Dinas Peternakan Sulteng menyebutkan tingkat populasi ternak sapi di daerah itu hingga akhir 2016 sekitar 300 ribuan ekor dan pada 2017 ini pemerintah provinsi menargetkan meningkat hingga mencapai 400 ribu ekor.

Pantauan di tiga pasar induk tradisional (PIT) Masomba, Bambaru dan Manonda, harga daging sapi cukup normal berkisar Rp 110 ribu per kilogram. Namun, para pedagang memperkirakan harga sehari menjelang hari raya biasanya naik sampai Rp 120 ribu kilogram.

"Kenaikan harga daging seperti itu, sudah biasa dan tidak akan melebihi dari harga tersebut," kata Bahar, seorang pedagang daging di salah satu pasar di Palu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement