Jumat 25 Aug 2017 09:40 WIB

Buku Fotografi Mangongkal Holi Diluncurkan

Peluncuran buku Mangongkal Holi
Foto: dok pri
Peluncuran buku Mangongkal Holi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Fotografer sekaligus tokoh muda Batak, Hasiholan Siahaan, Kamis (24/8), meluncurkan sebuah buku yang berisikan karya fotografi terbaiknya. Buku itu bertajuk Mangongkal Holi.

Dalam kata sambutannya, fotografer yang lama berkecimpung di dunia jurnalistik media lokal dan nasional itu mengatakan, latar belakangnya membukukan karya fotonya adalah sebagai penghormatan kepada orang tua atau leluhur menjadi sebuah tradisi budaya masyarakat Indonesia. "Pada masa kini sebuah keharusan sebagai generasi penerus sejatinya selalu melestarikan tradisi tersebut," kata Hasiholan melalui siaran persnya yang diterima Republika.co.id, Kamis (24/8).

Menurut pria yang akrab disapa Olan itu,  seni budaya dan tempat bersejarah di Danau Toba merupakan aset pariwisata lokal yang harus dijaga bersama oleh bangsa ini. Bukan hanya Danau Toba saja, tapi semua provinsi di seluruh Indonesia yang begitu kaya dan kental dengan keberagaman dan toleransinya harus terus dijaga.

"Ajaran leluhur dengan budaya lokalnya merupakan modal kita sebagai bangsa Indonesia untuk terus maju, petuah orang tua dengan bekerja keras, bekerja cerdas, berhati-hati," kata Olan. 

Selain peluncuran buku, 50 frame foto-foto karya Olan tentang kehidupan masyarakat Toba Samosir juga dipamerkan hingga September mendatang.  Pameran itu merupakan hasil kerja samanya dengan Kedutaan Perancis, di IFI Wijaya.

Turut hadir dalam peluncuran Buku Mangokal Holi dan pameran foto tersebut Duta Besar Perancis Jean Charles Berthonet , Menteri Desa dan PDT Eko Putro Sandjojo, anggota DPR Komisi IX Maruarar Sirait. Selain itu, desainer busana Batak Merdi Sihombing, serta mantan Deputi gubernur BI Miranda Goeltom.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement